NH menegaskan kesenjangan ekonomi Sulsel tersebut mendesak untuk dituntaskan. Bila tidak, kondisi tersebut dapat melahirkan masalah baru yang lebih besar yakni konflik sosial. Bakal muncul kecemburuan dari kelompok masyarakat yang kurang mampu terhadap orang-orang kaya.

“Di balik pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, Sulsel menyisakan beberapa permasalahan klasik. Selain pengangguran dan kemiskinan, yang tidak kalah krusial ya kesenjangan (ekonomi). Ini tidak boleh dibiarkan berlarut, harus dilakukan upaya cepat dan nyata untuk menekan atau bahkan mengeliminirnya,” tuturnya.

Program besar untuk menekan kesenjangan ekonomi dari NH-Aziz adalah gerakan membangun kampung dan menata kota. Ide tersebut muncul bertolak dari fenomena di lapangan, bahwa ketimpangan terbesar di Sulsel terjadi antara kota dan desa.

“Kalau kita membangun di kampung (desa), tentu berefek pada akselerasi perekonomian di kota dan daerah (provinsi) secara umum. Makanya, kita ke depan harus mulai membangun dari kampung, kita mau pembangunan dan perekonomian di kampung maju seiring dengan pembangunan di kota. Selama ini kan timpang,” tutupnya. (*)