Jakarta, Rakyat News – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan lima menterinya untuk membahas jalan keluar dari harga gabah yang anjlok di tingkat petani.

Beberapa menteri hadir, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Selain itu ada juga Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/02/2017).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu solusi jangka panjang, pemerintah juga harus mempersiapkan pengering gabah ataupun gudang penyimpan yang memadai agar harga tidak jatuh saat musim penghujan seperti saat ini.

“Apalagi banyak yang sudah panen tapi kadar airnya terlalu tinggi,” kata Darmin.

Selain itu, Pemerintah juga akan mengoptimalkan penyerapan gabah dari petani melalui tim khusus yang telah dibentuk. “Tinggal rapat paling lambat lusa, gerak cepat serap produksi petani,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Dirinya menargetkan apabila pemerintah dan Bulog sukses menyerap gabah petani maka harga akan terangkat hingga mencapai harga yang diharapkan yakni Rp 3.700 per kilogram.

Lanjut, Amran mengatakan anjloknya harga gabah terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah musim hujan. Alasan berikutnya adalah melimpahnya stok gabah yakni mencapai 79 juta ton pada tahun lalu. Sedangkan pada tahun ini pihaknya menargetkan produksi gabah mencapai 75 juta ton. “Itu alasannya, cuaca sama produksi,” kata Amran.

Sementara, menurut data Kementerian Pertanian, beberapa daerah yang mengalami penurunan hingga merugikan petani. Di antaranya adalah Kabupaten Rembang yang kini harganya turun menjadi Rp 2.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 2.800 per kilogram pada tanggal 10 Februari. Lalu ada pula kabupaten Grobogan yang mengalami penurunan jadi Rp 2.800 per kilogram dari Rp 3.200 dalam periode yang sama.

Sumber: katadata.co.id