Gowa, Rakyat News – Serangan Laskar Arung Palakka (LAP) kepada Bupati Gowa, ternyata bermuatan politis. Meskipun serangannya terkait pakaian Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, saat menghadiri ziarah makam Raja Bone ke 15 Latenritatta, Arung Palakka di Katangka, Somba Opu, Gowa, namun hal itu terindikasi kuat bermuatan politik.

Pasalnya LAP ternyata adalah salah satu relawan pemenangan Nurdin Abdullah di Pilgub Sulsel. Adanya keterkaitan Bupati Gowa dengan salah satu calon gubernur, yakni Ichsan Yasin Limpo yang berlawanan dengan Nurdin Abdullah dianggap sebagai pemicunya.

Serangan LAP terhadap Bupati Gowa yang tanpa memperhatikan latar belakang masalah dianggap sebagai provokasi untuk menggerus suara Ichsan Yasin Limpo di Bone. Aktivis HMI, Janwar Karim, menilai serangan yang coba dibangun ke Bupati Gowa melalui acara adat adalah sifatnya provokatif.

“Ini provokatif. Tanpa mengetahui latar belakangnya, langsung mencap Bupati Gowa melakukan pelecehan adat Bone. Dulu perang saudara antara Kerajaan Bone dengan Kerajaan Gowa dimulai dari provokasi Belanda dalam hal ini VOC. Nampaknya strategi perang Belanda ini mulai kembali dihidupkan untuk memprovokasi permusuhan Bone dengan Gowa,” ungkapnya.

Ia pun berharap, jangan karena berafiliasi dengan salah satu Cagub kemudian menghalalkan segala cara menggerus suara cagub lain dengan menyerang membabi buta pihak terkait dengan calon yang notabene berlawanan dengan Cagub yang didukung. “Lembaga ini jelas berafiliasi dengan salah satu Cagub, jadinya maksud hati mau mengkritik tapi jadinya menyerang. Bahkan cenderung provokatif,” terangnya.

Harusnya, kata Janwar, ditelusuri dulu kenapa Bupati Gowa tidak menggunakan baju adat di acara itu. “Tidak langsung menjustifikasi Bupati Gowa melecehkan adat Bone. Ini belum tau latar belakang masalah sudah menjustifikasi. Akhirnya, terkesan ini provokasi. Karena lembaga yang menyerang terkait dengan salah satu Cagub yang tidak didukung oleh Bupati Gowa, maka wajar juga ada anggapan ini terkait dengan politik jelang Pilgub,” ungkapnya. (*)