Dukung Kesiapan Industri BEV, Ini 3 Teknologi Prioritas BRIN
TEKNOLOGI – Demi mendukung kesiapan industri kendaraan listrik baterai (BEV), BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) telah membidik tiga teknologi yang akan dijadikan prioritas.
Baca Juga : Viral Gadis Panti Asuhan Jadi Korban Bullying dan Pelecehan Seksual
Kepala BRIN Laksana, Tri Handoko, mencatat tiga penguasaan teknologi tersebut harus diikuti dengan perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) BEV.
“Penguasaan ketiga teknologi prioritas ini tidak serta merta dan harus diikuti dengan perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) BEV,” ucapnya, Rabu (24/11/2021).
Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Road Map Pengembangan, dan Penetapan Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Dalam Negeri dan Kendaraan Listrik Berbaterai.
Menurut Handoko, peneliti Indonesia harus berupaya semaksimal mungkin mengembangkan mengembangkan teknologi ketinggalan zaman untuk kendaraan listrik.
“Peneliti Indonesia harus berupaya mati-matian mengembangkan teknologi ketinggalan zaman untuk kendaraan listrik dan mengatasi kemacetan di ketiga teknologi tersebut guna menciptakan BEV, dengan tingkat tinggi dari TKDN,” ujarnya.
Adapun tiga teknologi yang menjadi prioritas BRIN untuk mendukung kesiapan industri BEV, yaitu sebagai berikut.
1. Motor
Motor menjadi salah satu teknologi prioritas yang akan dikembangkan oleh BRIN.
Stimulasi untuk menciptakan kendaraan yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya menjadi titik acuan dari BRIN saat ini.
2. Baterai
Teknologi berikutnya yaitu, baterai. Keterbatasan ketersediaan baterai di Indonesia, menuntut para peneliti untuk memprioritaskan pengembangan teknologi tersebut.
Hal ini juga dikarenakan harga baterai yang relatif mahal jika harus mengimpor dari luar negeri.
3. Stasiun Pengisian
Pengembangan teknologi kendaraan listrik (BEV) tentunya tidak akan lepas dari yang namanya stasiun pengisian.
Saat ini, stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia masih rendah. Untuk itu, perlu ditetapkan sebagai prioritas dalam pengembangan teknologi sekarang.