Sinjai, Rakyat News – Pemerintah Kabupaten Sinjai rupanya melupakan masyarakatnya yang terbilang jompo, dimana pelayanan terhadap kaum jompo atau orang lanjut usia ini masih kurang.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Puang Hasni (70 ) warga Desa Mattirowalie Kecamatan Sinjai Tengah kepada Pasangan TAKBIR yang di wakili jubir Arif Zo Nelwan, Rabu (18/04/2018).

Puang Hasni merasakan pelayanan terhadap kaum jompo seperti dirinya seakan-akan terlupakan oleh pemerintah.

” Kami ini Nak masih memiliki hak pilih dan kami belum pikun, dan sebagai warga Sinjai kami juga butuh sentuhan pemerintah, namun apalah daya kami hanya orang tua yang dianggap sudah tidak produktif lagi,” ucap Puang Hasni yang di usia tuanya tersebut masih mampu melakukan pekerjaan berat dan fasih dalam melantunkan ayat suci Al Quran.

Hasni menambahkan bahwa dimasa tua mereka seperti sekarang ini masih punya andil dalam menentukan pembangunan Sinjai.

Melalui Jubir Arif Zo, menyampaikan pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati nomor urut 3 Takyuddin Masse – Mizar Roem atau TAKBIR membuat program Tiga-Tiga, dimana salah satunya ada dalam program pemberdayaan perempuan .

Karena selama kepemimpinan TAKBIR periode 2018-2023 nanti, anak yatim dan orangtua lanjut usia akan mendapat bantuan uang tunai. Program ini dinilai tepat karena selama ini terlepas dari perhatian mengingat keterbatasan anggaran.

TAKBIR juga akan memberlakukan BPJS Gratis secara menyeluruh dan terintegrasi keseluruh Puskesmas dan Rumah Sakit se Indonesia, tak terkecuali buat anak yatim piatu dan orangtua lanjut usia atau pati jompo yang tidak luput menjadi perhatian pemerintah Sinjai dalam masa kepemimpinan TAKBIR.

Mendengar penyampaian Arif Zo, Puang Hasni mengatakan
“Meskipun kami sudah tua, namun kami yakin mereka (TAKBIR) bisa membawa kemajuan di Sinjai ini terutama melalui program-program mereka. Jadi kami melihat semua sektor mendapat ruang yang sama, Ini memang yang namanya Pro rakyat, Insya Allah terpilih ki nak pasangan TAKBIR,” ujar puang Hasni sembari mendoakan Takyuddin Masse dan Mizar Roem. (*)