Luwu, Rakyat News – Dukungan tokoh Luwu Raya kepada pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) terus berdatangan. Kali ini, giliran mantan Legislator DPRD Sulsel, Buhari Kahar Muzakkar turut meneguhkan pilihan kepada duet ini.

Komitmen dukungan ini diungkapkan langsung oleh NH usai menggelar pertemuan khusus bersama Buhari Kahar Muzakkar di Jakarta, belum lama ini. Karena itu, kata dia, bergabungnya Buhari memberikan pengaruh besar terhadap semakin menguatnya basis NH-Aziz di Tana Luwu.

“Sebelum Buhari bergabung, NH-Aziz di Luwu Raya sudah sangat kuat. Nah, dengan bergabungnya Buhari, maka tentua kita akan jadi semakin kuat,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini pun begitu mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Buhari. NH menuturkan, pilihan Ketua Umum Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Luwu Raya untuk mendukung dirinya berpasangan dengan Aziz Qahhar sebagai keputusan tepat, khususnya demi kemajuan Luwu Raya ke depannya.

“Buhari memilih saudara yang tepat untuk didukung. Buhari mantap mendukung Aziz Qahhar. Karena ini yang punya integritas, kompetensi, kapabilitas, untuk membangun bersama-sama NH,” bebernya.

Lebih lanjut, NH menuturkan Buhari yang juga merupakan saudara kandung Aziz Qahhar akan benar-benar total dalam upaya pemenangan. Baik dengan posisi Buhari sebagai tokoh Luwu Raya, maupun posisinya sebagai kader elit PAN.

“Segala hal, baik sebagai individu, sebagai kader partai, sebagai orang yang punya kepedulian terhadap pembangunan Sulawesi Selatan termasuk Luwu Raya,” tuturnya.

Terkait status Buhari sebagai kader PAN, NH mengaku tak mempersoalkan hal tersebut. Dalam Pigub Sulsel, PAN memang mengusung pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman, meskipun kader PAN diketahui mengalihkan dukungannya kepada kandidat lain. Hal itu juga terjadi pada PPP sebagai partai pengusung pasangan Agus Arifin Nu’mang-Tanri Bali Lamo, namun kadernya lebih solid memenangkan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar.

“PAN itu kan kertasnya Nurdin Abdullah, tetapi orangnya di mana-mana.  Itulah PAN,  buktinya sebagian anggota (PAN) juga ke IYL. Sama PPP, kertasnya ke Agus tetapi ketuanya ke IYL (Ichsan Yasin Limpo). Kalau Golkar, Nasdem, PKB. Hanura, PKPI enggak boleh begitu,” tandasnya. (*)