Enrekang, Rakyat News – Massa yang tergabung dalam Aliansi Orang Sulawesi (Alos) Penegak Demokrasi berunjuk rasa di depan Kantor Dinas Pertanian Enrekang, Senin (14/5/2018).

Mereka menuding Dinas Pertanian Enrekang tidak netral dan berkonspirasi dengan paslon tunggal Pilkada Enrekang 2018, Muslimin Bando (MB)-Asman.

Hal itu dibuktikan dengan adanya kegiatan Pemda Enrekang dalam hal ini Dinas Pertanian yaitu pertemuan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Gabungan P3A (GP3A) di Kecamatan Baraka beberapa waktu lalu dengan menghadirkan Paslon, MB-Asman.

“Kepala Dinas Pertanian Enrekang harus menjelaskan alasannya kenapa bisa menghadirkan kandidat dalam acara yang didanai oleh APBD dan APBN, ini jelas pelanggaran,” kata Koordinator Aksi, Riswanda.

Ia menjelaskan, dalam progran P3A dan GP3A jelas dianggarkan dalam APBD Pemkab Enrekang 2018 sebesar Rp 90 juta.

Namun, dalam kegiatan yang digelar di Kecamatan Baraka lalu justru menghadirkan kandidat MB-Asman dan bahkan melakukan sosialisasi dalam kegiatan tersebut.

Selain, hal itu terdapat pula adanya pembagian bibit bawang merah oleh Dinas Pertanian kepada masyarakat namun dalam pembagiannya terdapat stiker dengan tagline MBA Emas di dalamnya.

“Sehingga jelas bahwa Dinas Pertanian turut bersama Paslon melakukan kampanye menggunakan anggaran pemerintah dan ini jelas pelanggaran Pilkada yang dilakukan oleh Paslon dan Distan Enrekang,” ujar Riswanda.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Enrekang, Arsil Bagenda, yang menemui demontran mengaku tak tahu menahu soal adanya pelaksanaan kegiatan yang melibatkan Paslon tersebut. (**)