Makassar, Rakyat News – Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini amat bersinggungan dengan nama besar Yasin Limpo. Di Sulsel, menyebut Yasin Limpo berarti membahas garis keturunan para pemimpin. Di setiap generasi Yasin Limpo, layak disebut generasi emas.

Status kepemimpinan yang dijabat memang sudah bakat. Terlebih di alam demokrasi, banyak keturunan Yasin Limpo yang duduk di tampuk kepemimpinan. Kembali karena memang sudah bakat, yang ditunjang dengan kapasitas, popularitas, hingga elektabilitas. Bukan karena fasilitas.

Bagi orang yang tak melek politik, kerap memberi label klan Yasin Limpo sebagai dinasti. Padahal, sejatinya dalam kamus politik sendiri tidak mengenal dinasti. Karena alam demokrasi Indonesia mengatur bahwa pemimpin dipilih langsung oleh rakyat. Melalui Pilkada yang diselenggarakan oleh negara. Bukan dipilih atau ditunjuk pemimpin sebelumnya.

Muhammad Yasin Limpo adalah generasi emas pertama dari klan ini. Di berbagai artikel dan jejak digital, Muhammad Yasin Limpo lahir di Kecamatan Bontonompo, Gowa 17 Juni 1924. Ia adalah tokoh pejuang di Sulawesi Selatan.

Salah seorang pendiri Golkar dan Bapak Pandu Sulsel. Muhammad Yasin Limpo yang meninggal pada Selasa 4 Agustus 2009, menitiskan jiwa kepemimpinan pada putra-putrinya. Titisan inilah yang selalu meramaikan dalam pertarungan politik dan pemerintahan. Baik di tingkat daerah maupun nasional.

Yasin Limpo pernah menjadi guru sekolah. Di masa revolusi, Yasin Limpo ikut memanggul senjata. Hingga akhir revolusi, ia menyandang Bintang Gerilya. Karir di bidang militer membuat Yasin Limpo punya pengaruh luas.

Apalagi, ia punya kecerdasan membaca peta politik. Tak salah jika kemudian Yasin Limpo menjadi sosok pendiri Partai Golkar di Sulsel. Jabatan sebagai Bupati Maros dan Gowa juga pernah diemban Yasin Limpo.