Arti Sebuah Komitmen Bagi Ichsan Yasin Limpo
Makassar, Rakyat News – Dihadapan ribuan koalisi rakyat Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Biringkanaya, Calon Gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo memaparkan sejumlah program unggulannya.
Program yang difokuskan pada paningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ini menjadi program unggulan dari pasangan Andi Mudzakkar (Cakka) ini untuk melanjutkan capaian keberhasilan yang ditorehkan Syahrul selama dua periode.
Program tersebut yakni pendidikan berkualitas secara merata tanpa pungutan dan rumah produktif berbasis desa. Program yang menjadi komitmen pasangan nomor urut 4 ini untuk kesejahteraan masyarakat di Sulsel.
“Tidak banyak yang bisa saya janjikan, tapi apa yang keluar dari mulut saya InsyaAllah akan saya wujudkan,” kata Ichsan YL saat menggelar kampanye terbatas dan buka puasa bersama di Daya Festival, Minggu (3/6).
Dalam pemaparannya, Ichsan menjelaskan semua kandidat tentunya memiliki program tersendiri, termasuk di bidang pendidikan. Tapi yang membedakannya ada pada pengaplikasiannya dan yang utama adalah pengalaman.
“Pendidikan gratis tanpa pungutan dan berkualistas itu yang penting. Hal itu bisa kita wujudkan dan dalam mewujudkannya harus ada ahlinya untuk memimpin Sulsel,” jelas Ichsan.
Karena menurutnya, yang bisa menjalankan program pendidikan gratis dan berkualitas adalah pemimpin yang sudah punya pengalaman. Tanpa membangga-banggakan diri, ia sudah punya bukti menerapkan itu. Mengingat di kepemimpinannya di Gowa, ia pertama di Indonesia yang berani menggratiskan pendidikan.
“Yang bisa menjalankannya dengan baik adalah orang yang jujur dan punya komitmen. Serta harus ada pengalamannya dan rekam jejaknya yang pernah dilakukan. Saya dan Pak Cakka sudah memimpin daerah selama dua periode dan tentunya kami sudah punya pengalaman dengan itu,” tuturnya.
Bahkan, pria yang dikenal dengan ‘Mister Komitmen’ ini berani menjamin, saat terpilih sebagai Gubernur Sulsel, yang pertama ia lakukan adalah menandatangani pergub untuk tidak mewajibkan siswa menggunakan seragam sekolah. Hal itu lantaran ada beberapa pertimbangannya untuk mengurangi angka putus sekolah hanya karena masalah atribut pendidikan siswa.
Tinggalkan Balasan