MAKASSAR – Pelaksana Harian (Plh) Lurah Bara Baraya Utara, Bersama Ketua LPM, Babinsa, Ketua RT RW dan Tokoh Masyarakat (Tomas) Bara Baraya Utara melaksanakan Pra-Musrembang di Aula LPM Kelurahan Bara Baraya Utara, Kota Makassar, Jum’at (24/12/2021).

Plh Lurah Bara Baraya Utara, Sitti Khadija, mengatakan bahwa pelaksanaan Pra-Musrembang untuk tahapan menuju Musrembang pada 11 Januari 2022 mendatang.

Baca Juga: Danny Tinjau Lokasi Korban Angin Puting Beliung Kelurahan Maccini Parang

Pada tahapan tersebut, melibatkan RT RW dan Tokoh Masyarakat dalam perencanaan usulan pembangunan fisik maupun non fisik di Kelurahan Bara Baraya Utara.

“Malam ini kami bersama Ketua LPM dan Para RT RW, Tokoh Masyarakat melakukan pra musrembang persiapan menuju musrembang,” tutur Khadija.

Ditempat yang sama, Ketua LPM Yuari mengatakan bahwa kegiatan tersebut dalam hal memaparkan kembali hasil rembuk warga di tingkat RW.

“Pra-Musrembang digelar untuk memaparkan kembali hasil rembuk warga di tingkat RW untuk diidentipikasi bersama,” tutur Yusri.

Pada pra musrembang kali ini ada yang menarik dari sekian usulan yang mana ketua RT 02 RW 02 Ibrahim mengusulkan pengadaan belajar bahasa inggris di Bara Baraya Utara menuju kampung Inggris.

“Saya punya mimpi semoga terwujud, Bara Baraya Utara menjadi Kampung Inggris, yang mana anak anaknya mampu becakap menggunakan Bahasa Inggris,” tuturnya.

Ibrahim memaparkan, jika tehnisnya yaitu dengan cara menghadirkan tenaga pengajar di Bara Baraya Utara, dengan volume mengajar 1 tahun.

“Jadi kita usulkan datangkan guru pengajar di bara baraya utara untuk memberikan pelajaran kepada anak anak kita selama 1 tahun, jadi kalo ini terwujudkan kita tidak perlu lagi susah payah pergi ke tempat kursus yang jaraknya jauh dan berbayar,” tutur Ibrahim.

Selain belajar Bahasa Inggris, Ibrahim juga mengusulkan pembelajaran penghafal Alqu’an (hafiz Qur’an) dan menguasai aplikasi di Computer, seperti corel untuk desain, Word dan lain lain.

Menurut Ibrahim, di zaman era digitalisai generasi muda harus mampu bersaing, dengan menguasai tehnologi, mampu mengoprasikan komputer serta aplikasinya dan bisa menguasai bahasa asing.

“Kalo ini dikuasai anak anak Bara Baraya Utara tentunya punya nilai jual tersendiri,” ujarnya.

“Sehingga tidak berkesan lagi anak bara baraya utara hanya jago buat busur tapi dengan diberikannya pendidikan tersebut generasi muda Bara Baraya Utara menjadi generasi cerdas dan mampu bersaing,” imbuhnya.

Jika Kampung inggris terwujud tentunya mampu mengangakat income warga Bara Baraya Utara, Ibrahim yakin ini bisa terwujud jika usulannya diterima serta didukung oleh Masyarakat dan pemerintah kota Makassar.