Takalar, Rakyat News – Mantan Wakil Bupati Takalar Natsir Ibrahim alias Nojeng, ikut angkat bicara mengenai kemunculan CRC jelang pencoblosan Pilgub Sulsel, seperti pola yang dilakukan lembaga ini jelang Pilkada Takalar 2017.

Nojeng yang saat itu maju berpasangan dengan incumbent, Burhanuddin Baharuddin diunggulkan sangat jauh oleh CRC. Angkanya melebihi 60%. Sedangkan rivalnya, Syamsari Kitta-Achmad Dg Se’re hanya di bawah 30%.

Tapi hasil pencoblosan, hasil survei CRC justru jauh berbanding terbalik. Syamsari-Dg Se’re menghampiri 51%, dan Bur-Nojeng hanya sekira 49%. Jauh meleset dari survei yang dirilis CRC jelang minggu tenang kala itu.

“Sebenarnya saya tidak tertarik lagi bahas soal CRC, karena semua sudah tahu bagaimana di Takalar yang datanya meleset jauh dari hasil pilkada. Saya sudah rasakan itu,” kata Nojeng, saat ditanya tentang CRC yang mengunggulkan NA-ASS, Senin 18 Juni 2018.

Menurut dia, orang yang tak paham tentang metodologi survei saja, pasti meyakini jika survei CRC di Takalar tidak akan jauh beda dengan hasil pencoblosan. Sebab angkanya selisihnya sangat jauh, yakni di kisaran 30%. Tapi faktanya tidak demikian.

“Kalau benar data-datanya akurat, dan itu bukan abal-abal, mungkin kami sudah menang. Karena pencoblosan saat itu sisa berapa hari lagi, sementara selisihnya di survei CRC itu kami ungggul sangat jauh. Tapi publik lihat sendiri, hasilnya sangat berbanding terbalik,” terang Nojeng.

Meski Nojeng sudah melupakan hasil Pilkada Takalar yang membuatnya kalah, tapi mantan Ketua Golkar Takalar ini, tetap mengingatkan CRC untuk tidak melakukan “tipu-tipu” survei untuk melakukan penggiringan opini.

“Mudah-mudahan bukan karena uang, Anda mengkerdilkan kredibilitasnya. Tapi sudah lah, kalau bicara CRC, itu 100% saya tidak percaya lagi,” pungkasnya.

YouTube player