Makassar, Rakyat News – Eks Ketua Umum KNPI Sulsel, Jamaluddin Syamsir mengimbau kepada seluruh aktivis, khususnya mahasiswa agar tampil terdepan dalam memerangi politik uang dalam Pilgub Sulsel. Apalagi, saat ini sudah memasuki masa tenang menjelang hari pencoblosan, Rabu (27/6) mendatang.

Jamaluddin menegaskan, politik uang merupakan cara paling kotor yang tidak dibenarkan dalam sistem demokrasi. Karena itulah, eks Ketua HMI Cabang Gowa Raya ini menuturkan, politik uang harus dilawan oleh semua komponen yang ada di Sulsel.

“Aktifis dan mahasiswa harus berdiri paling depan menyuarakan penolakannya serta ikut meyakinkan masyarakat kalau daerah dijamin tidak akan maju ketika kandidat mendapatkan jabatannya,” ujarnya, Minggu (24/6).

Tenaga Ahli Kementerian Sosial ini juga menerangkan, tindakan politik uang yang dilakukan kandidat pilgub menjadi cerminan buruknya calon pemimpin tersebut. Karena itu, kata Jamaluddin, kandidat itu tak layak dipercayakan menduduki jabatan gubernur.

“Kandidat yang terbukti melakukan praktik politik uang harus dilawan secara bersama-sama karena itu menunjukkan kalau kandidat tersebut memiliki integritas yang rusak dan sangat tidak pantas diberi amanah memimpin Sulsel,” tegasnya.

Pria asal Bulukumba ini menegaskan kembali agar masyarakat tidak salah menentukan pilihan pemimpin. Sebab, lima tahun kepemimpinan akan berdampak buruk bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Politik uang dengan cara-cara yang kotor seperti bagi-bagi duit kepada rakyat itu sama saja dengan merendahkan wibawa dan martabat rakyat. Suara hanya dinilai dengan program yang berkualitas dan berpihak kepada kepentingan rakyat secara keseluruhan,” bebernya.

Terakhir, Wakil Ketua Umum DPP AMPI ini menyebutkan, sosok pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar pada Pilgub Sulsel. Duet ini diakuinya jauh dari tindakan tak berintegritas, termasuk money politics.