“Kandidat harus berterimakasih kepada masyarakat yang telah memberi dukungan, karena itu perlu memberi apresiasi kepada masyarakat yang telah memberi dukungan baik yang menang maupun yang kalah,” kata Prof Ambo Asse.

Apalagi menurutnya, proses demokrasi yang telah berlangsung ini mampu menarik animo masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Serta dapat berjalan secara aman dan tertib.

Prof Ambo Asse berpesan agar seluruh kandidat yang belum diberikan kemenangan agar dapat menerima dengan lapang dada atas kekalahannya setelah ada penetapan resmi nantinya. Jangan sampai ada perpecahan di masyarakat hanya lantaran persoalan dukungan saja.

“Kemudian yang menang semua paslon agar menerima secara legowo hasil-hasil pilkada ini. Yang menang bersyukur dan yang kalah agar bersabar serta dapat menerimanya,” tandasnya.

Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi Haris juga mengapresiasi kedewasaan berpolitik yang ditunjukkan IYL. Menurutnya, sebagai seorang politisi yang berintegritas, IYL telah menunjukkan sikap yang sportif dalam pertarungan.

“Saya kira sikap seperti itu memang patut kita apresiasi. Selama prosesnya itu berlangsung demokratis, tidak ada kecurangan misalnya. Karena inikan melibatkan banyak lembaga survei dan hasilnya juga bisa dikatakan hampir sama,” jelas Andi Haris.

Andi Haris menjelaskan, IYL tentunya sudah paham betul mengenai sikap-sikap yang harus ditunjukkan sebagai seorang politisi senior. Dengan pernyataan IYL, lanjutnya, ia menghargai hasil demokrasi yang telah berlangsung.

“Saya kira sudah obyektifitasnya seperti itu. Tapi memang yang punya relawan, tetap dia menerima tapi tetap melakukan pengamatan apakah ada kecurangan atau tidak,” jelasnya.