Lebih jauh dia menegaskan, karier politik Ichsan tidak berakhir, masih banyak medan pengabdian yang terbuka lebar untuk tokoh politik sekelas IYL.

“Karir politik IYL belum selesai. Masih tersedia medan pengabdian yang lebih luas. IYL belum menutup bab akhir kitab perjalanan politik. The show must go on,” tandasnya.

Sebelumnya, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, ikut mengapresiasi sikap mantan Bupati Gowa dua periode itu yang tetap menunjukkan kedewasaan berpolitiknya.

“Kita hargai sikap Pak Ichsan, dan saya percaya semua juga akan begitu. Cuma memang kan prosedurnya penetapan dulu sampai nanti ada pengumuman resmi baru boleh kita memastikan siapa pemenang,” kata Dwia kepada wartawan, Kamis 28 Juni.

Di mata Prof Dwia, IYL merupakan figur yang berintegritas. Ditambah pengalamannya dalam pemerintahan. Sehingga pada pencalonannya lalu rakyat tidak ragu untuk memberikan dukungannya melalui jalur independen. Dan hal itu menjadi sebauh kebanggaan yang luar biasa meskipun belum bisa mewujudkan harapan masyarakat yang dititipkan kepadanya.

“Pak Ichsan kan punya pengalaman sebagai bupati, makanya bisa banyak yang mengusung secara independen. Saya kira itu sudah menjadi penghargaan yang terlihat bagi Pak Ichsan. Saya kira Pak Ichsan sudah bangga bisa menjadi calon dan bisa mendapatkan suara juga. Tidak mudah itu untuk menjadi calon perseorangan dan mendapatkan suara,” tandas Prof Dwia.

Senada ikut disampaikan Ketua Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse yang juga akademisi UIN Alauddin. Ia mengatakan, dengan hasil hitung cepat, maka kandidat yang telah bertarung wajib memberikan ucapan terimakasih kepada masyarakat.

Dan hal itu telah dilakukan dan ditunjukkan Ichsan Yasin Limpo, meskipun tidak memperoleh kemenangan dalam pertarungan Pilgub Sulsel kali ini.