MAKASSAR – Pelaksana Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Naoemi Octarina, menghadiri 13th FKCA (Forum Kajian Cinta Al Qur’an), bertema ‘Moderasi Beragama Menuju Tatanan Kehidupan  yang Berkeadilan’. Berlang di Baruga Pattingalloang Rumah Jabatan Gubernur, Minggu (9/1/2021).

Baca Juga : Naoemi Octarina Bagikan 200 Paket Sembako di Bulan Bhakti KSN

Dalam sambutannya, Naoemi mengapresiasi program-program FKCA dalam membumikan dan memaknai Al Qur’an. Ia mengatakan, Al Qur’an sebagai tuntunan hidup umat Islam, tidak hanya untuk dihafal atau dibaca, tetapi juga sangat perlu ditadabburi.

“Kita harus membaca apa artinya. Setelah memahami artinya, apa maksudnya. Lalu, mengamalkannya. Jika ini bisa kita lakukan, maka negara kita akan aman dan damai,” katanya.

Inisiator komunitas Andalan Mengaji ini menuturkan, Islam adalah agama yang sempurna. Begitupun dengan kitab suci Al Qur’an. Di dalamnya mengatur bagaimana seharusnya manusia hidup di dunia. Karena itu, sangat penting bagi umat Islam memahami apa arti dan maksudnya.

“Khususnya bagi para orangtua, agar bisa mendidik anak-anaknya menjadi anak yang memiliki akhlak qur’ani. Karena yang paling penting adalah adab,” ujarnya.

Ia pun berharap, FKCA di usia ke-13 tahun ini bisa semakin gencar dalam program-programnya untuk membumikan Al Qur’an, bersinergi dengan organisasi-organisasi Islam, serta pemerintah. Semakin berjaya, sukses, dan senantiasa berada di hati masyarakat.

Sementara, Ketua Dewan Pembina FKCA, Andi Majdah M Zain Agus Arifin Nu’mang, dalam kesempatan ini menceritakan bagaimana awal mula FKCA berdiri pada tahun 2009 lalu. Dimana, ketika itu muncul kegelisahan dari sekelompok ibu-ibu pengajian, yang belum memahami Al Qur’an.

“Ada kerisauan kami dari kelompok pengajian. Kami berupaya menghapal, one day one ayat. Kami belajar membaca Al Qur’an. Tapi, karena latar belakang kami bukan dari pesantren, kami agak kesulitan memahami. Akhirnya, kami terus mencari cara mudah dalam memahami Al Qur’an. Dan ayat demi ayat kami tadabburi,” ungkapnya.

Perintah memahami Al Qur’an, lanjut Majdah, ada di dalam Al Qur’an.

“Melalui metode yang ada, kami berharap dan terus berupaya untuk memberantas buta makna Al Qur’an. Pelan tapi pasti. Hingga sekarang FKCA sudah ada di 24 kabupaten/kota. Bahkan, beberapa provinsi sudah ada yang siap. Seperti Sulbar, Sultra, Sulteng. Juga sudah ada pembicaraan untuk membuka FKCA Cabang New York,” tuturnya.