Makassar, Rakyat News – Sebuah istilah menyebutkan bahwa the whole world opened to me when i learned to read, Merry Mcload Bethune, yang memiliki makna seluruh dunia akan terbuka untuk mu ketika kamu belajar membaca buku.

Sehingga sejak awal sebuah perpustakaan atau taman baca mempunyai kegiatan utama mengumpulkan semua sumber Informasi dalam berbagai betuk yakni tertulis, terekam, maupun dalam bentuk visual atau sebagainya, untuk memberikan segala informasi kepada pembaca.

Sebagai salah satu pusat penegak hukum dan pembinaan Narapidana. Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Cq Direktorat keaksaraan, membangun pendidikan non formal Taman Baca Masyarakat bagi Anak Didik Pemasyarakatan dan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Kelas I Makassar. Kamis (27/12/18).

Taman Baca Masyarakat, Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun Informasi, dalam arti sempit, taman baca ini sudah selayaknya untuk mempunyai kegiatan yang terus menerus menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi yang dikoleksi, serta menjadi tempat pusat informasi, sumber belajar, serta bagi pengembangan, pengetahuan, keterampilan, dan perubahan prilaku/sikap warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas I Makssar

Syahreza selaku Staff dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mengakui bahwa tujuan utama ia ke Lapas Kelas I Makassar untuk meninjau langsung perpustakaan dalam memelihara dan menyimpan buku yang ada di perpustakaan Lapas Kelas I Makassar, serta akan menyumbangkan anggaran untuk menambah koleksi buku yang ada di perpustakaan Lapas.

“dari tahun 2017 TBM telah memantau perpustakaan Lapas Makassar namun pas dilihat di dalam buku pencatatan pinjaman bukunya saya lihat antusias WBP dalam membaca buku juga bertambah,

“karena di buku catatanya bertambah terus, mengenai langkah kami selanjutnya TBM akan kita sarankan untuk mengakses dana sosial khususnya TBM Lapas Makassar untuk menambah koleksi buku yang ada di dalam perpustakaan Lapas Makassar” ujarnya

Selain itu Kepala satuan Kerja Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono, menyambut baik atas kunjungan staff ahli langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meninjau langsung kondisi perpustakaan Lapas Makassar, serta bersedia untuk menyumbangkan koleksi buku untuk WBP Lapas Kelas I Makassar

“Alhamdulillah koleksi buku yang ada di perpustakaan tetap bertambah karena saya berlakukan kepada setiap mahasiswa yang menjalankan Kuliah Kerja Nyata di Lapas Kelas I Makassar ketika ditarik nantinya diwajibkan untuk menyumbangkan 3 buku sebelum kembali ke Universitasnya masing-masing, dan saya harap dengan TBM ini WBP dapat menjadi agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan manusia” Kata Kalapas

Koleksi taman baca yang memadai baik mengenai jumlah jenis dan mutunya dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu perpustakaan, oleh karena itu koleksi perpustakaan yang baik ialah dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca terkhusus bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas I Makassar yang gemar membaca.( Nanang)