BOLA, CIBINONG – Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert meluapkan kekecewaannya seusai tim asuhannya kalah 1-2 dari PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Senin (15/5/2017). Ia menuding Tim Juku Eja tak semestinya menderita kekalahan.

Gol kemenangan PS TNI dicetak Elio Bruno Martins (33) dan Leonel Nunez (55). Sementara itu, gol balasan PSM dilesakkan oleh Reinaldo da Costa (77). Robert menyebut PSM tampil apik sepanjang laga. Mereka dikalahkan oleh wasit.

“Tidak ada yang salah dengan tim ini. Yang salah adalah wasit. Pada babak pertama kami semestinya mendapat satu penalti karena pelanggaran. Begitu pula pada babak kedua ketika Hamka Hamzah mendapat peluang kemudian pemain PS TNI melakukan handsball di kotak penalti. Tapi kenyataan dua penalti ini tidak kami dapatkan,” keluh Robert.

Pelatih asal Belanda tersebut juga menyayangkan ketika ada pemain PSM dipukul, namun pengadil mendiamkan saja. “Selama 20 tahun menjadi pelatih saya baru kali ini merasakan wasit tak mengindahkan laws of the games,” imbuhnya.

Robert mengaku bosan dengan situasi tersebut. “Semenjak tahun 2010 melatih di Arema, situasinya tidak ada perbaikan sama sekali hingga kini. PSSI harus memperhatikan hal ini. Saya tahu di Indonesia banyak korupsi, jadi tidak heran kalau hal ini terjadi,” ujar Roberts.

Kiper PSM, Rivki Mokodompit, juga melontarkan pernyataan pedas ke korps pengadil. “Kami kecewa dengan kepemimpinan wasit. PSSI tidak bisa mendiamkan hal ini,” ujarnya.

Robert kecewa berat dengan hasil negatif di Pakansari. Pasalnya, posisi Tim Juku Eja gagal di puncak klasemen. Mereka diintai setiap saat leh Persib Bandung yang saat ini ada di posisi runner-up.

Pertandingan PS TNI kontra PSM berlangsung dalam tempo tinggi. Kedua tim memperagakan permainan cepat. Laga dipimpin oleh wasit Handri Kristanto. Handri mengeluarkan sembilan kartu kuning, tujuh di antaranya untuk pemain PS TNI.

Sumber: bola.com