Lanjut di 2018. Pada tahun tersebut, Pemda Lutra bermalam di 17 desa. Diawali dari desa Waelawi kecamatan Malangke Barat pada 26 Januari 2018. Dusun Lamiko-miko didaulat sebagai pusat kegiatan Semalam di Desa Waelawi, sekaligus merupakan dusun terjauh di 2018. Ada yang menarik pada pelaksanaan Semalam di Desa di 2018. Pelaksanaan Semalam di Desa dirangkaikan dengan Safari Ramadan pada Mei – Juni 2018. Sepanjang Ramadan, Pemda Lutra bermalam di 10 desa. Kegiatan Semalam di Desa di 2018 diakhiri di desa Malimongan kecamatan Seko pada 22 Desember 2018.

Bagaimana di 2019? Sejauh ini, hingga Maret 2019, Pemda Lutra telah bermalam di enam desa. Diawali di desa Cenning Malangke Barat. Dan diperkirakan kegiatan Semalam di Desa bakal terus bergerak dan berjalan lebih masif lagi. Mengingat pemerintah terus berupaya dan berkeinginan mendekatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat sampai ke pelosok-pelosok desa. “Kegiatan ini adalah yang ke-29 kali. Berarti sudah 29 desa yang didatangi pemerintah hanya untuk semata-mata melayani masyarakat dan mempererat ikatan tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Indah di hadapan ratusan warga desa Pongo, Masamba.

Indah mengatakan, dengan bertambahnya tiga kecamatan baru, maka kegiatan Semalam di Desa bakal lebih intens dilakukan. Menurut dia, kemungkinan dalam satu bulan ada dua desa yang didatangi untuk kegiatan Semalam di Desa sepanjang 2019. “Maret ini, ada empat kecamatan yang akan kita datangi. Minggu pertama di Masamba, minggu kedua di Rongkong, minggu ketiga di Rampi dan minggu terakhir di Seko,” ungkap Indah. Dalam kegiatan semalam di desa, Indah berharap seluruh Perangkat Daerah terlibat aktif dan bertindak solutif terhadap permasalahan yang ada di desa.