WatansoppengP, Rakyat News – Perhelatanpesta demokrasi Pemilu tahun 2019 telah berlangsung dengan damai pada tanggal 17 April 2019, 5 (lima) jenis kertas suara tercoblos oleh Warga Negara Indonesia, mulai dari Pilpres, DPD, DPR RI, DPRD Propinsi, dan DPRD Kab/Kota. Menyita tenaga dan pikiran adalah hal yang mutlak terjadi pada para pemilih se-Indonesia dan penyelenggara pemilihan (KPU/KPUD, BAWASLU), bahkan jiwa dan raga menjadi taruhan bagi penyelenggara se-Indonesia. Sebuah pengorbanan yang akan menjadi catatan mulia bagi peradaban demokrasi Indonesia.

Partai Politik sebagai organisasi pemegang mandat untuk mengikuti Pemilu dari sejak selesainya masa pencoblosan dibuat sibuk mengumpulkan dan menghitung perolehan suara di masing-masing partainya. Sebutlah di Sulawesi Selatan adalah Watansoppeng salah satu lumbung suara Partai Golongan Karya (Golkar) di Sulawesi Selatan berhasil menjadi jawara di Bumi Latemmamala dengan jumlah suara 65.767 (terlihat dalam input Situng Web KPU tertanggal 27 April 2018).

Dengan jumlah DPT 180.734 H. A. Kaswadi Razak sebagai Ketua Golkar Soppeng mampu memenangkan pasangan kandidat Presiden/Wakil Presiden H. Joko Widodo-H. Ma’ruf Amin secara mutlak di Kabupaten Soppeng dengan jumlah yang terpajang di Situng web KPU R.I. dengan komposisi suara 83.290 (58,04%) untuk pasangan nomor urut 1 Jokowi-Amin dan jauh meninggalkan perolehan pasangan kandidat Presiden/Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo-Sandi di angka 60.203 suara (41,96%).

Tidak hanya itu, keberhasilan Golkar Soppeng di tangan H. A. Kaswadi Razak berdasarkan data C1 yang dikumpul oleh para saksi parpol Golkar berhasil merebut 12 (dua belas) kursi dari 30 jumlah kursi yang tersedia di DPRD Kabupaten Soppeng. Dapil I Kec. Lalabata-Kec. Ganra sebanyak 3 kursi, Dapil II Kec. Donri-Donri-Kec. Marioriawa sebanyak 3 kursi, Dapil III Kec. Lilirilau sebanyak 3 kursi, Dapil IV Kec. Liliriaja-Kec. Citta sebanyak 1 kursi, Dapil V Kec. Marioriwawo sebanyak 2 kursi. Perolehan yang membuat Golkar Soppeng perkasa di bumi Latemmamala itu.

Untuk DPRD Propinsi Sul-Sel, yakni H. Suwardi Haseng (Caleg Partai Golkar untuk DPRD Propinsi Sul-Sel Dapil Soppeng-Wajo) yang merupakan kader Golkar Soppeng berdasarkan info C1 yang dimiliki timnya hampir dipastikan sebagai Caleg pemilik suara terbanyak di internal Dapilnya.

Dengan kerja keras dan prinsip yassisoppengi lapisan Golkar Soppeng bersama SUPER akronim Supriansa, Caleg DPR RI Partai Golkar Sul-Sel II melanjutkan keperkasaannya dengan mampu mengkosolidasi kekuatan Partai, jejaring keluarga, sahabat, dan handai taulan se-Dapil Sul-Sel II meliputi Maros, Pangkep, Barru, Pare-Pare, Soppeng, Wajo, Bone, Bulukumba, Sinjai mampu meraup suara 48.500 untuk mantan Wakil Bupati Soppeng Supriansa, hal ini berdasarkan informasi perhitungan C1 yang terkumpul di Posko AKAR72SUPER. Angka ini untuk pertanggal 27 April 2018 adalah angka tertinggi yang tersampaikan secara tegas ke publik di internal Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil Sul-Sel II.

Tentang keberhasilan itu, Ketua Harian Golkar Soppeng Saharuddin M. Adam menanggapi.
“ini wujud kebersamaan kita semua, Pak Jokowi-Amin menang di Soppeng merupakan wajah sikap Golkar yang mengusung pasangan Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf Amin sebagai Capres/Cawapres dengan wacana tematik Indonesia Kerja, Indonesia Lebih Baik. Mayoritas kursi DPRD Soppeng kami rebut adalah gambaran kekuatan Golkar sebagai suara aspirasi Rakyat Indonesia di Soppeng”, tegas SAHAR.
“Sahabat kami SUPRIANSA adalah keinginan bersama kami di Soppeng untuk mengutusnya sebagai warga Soppeng yang berjuang di Pusat demi kebaikan kami rakyat Indonesia di Dapil Sul-Sel II, khususnya di Watansoppeng. semoga Allah SWT menjawab keinginan baik kami dengan berhasilnya Pak Supriansa merebut kursi di Dapil Sul-Sel II”, lanjut SAHAR.

Namun, sebagai Warga Negara Indonesia yang berdemokrasi dengan tertib aturan maka untuk kepastian perolehan-perolehan di atas Sahar M. Adam menghimbau segenap jejaring parpol dan relawan menunggu keputusan resmi KPU.

“Kita sangat hargai peran dan kewenangan KPU sebagai penyelenggara PEMILU, kita boleh berdemokrasi tetapi menjunjung tinggi aturan main Pemilu adalah bagian dari jati diri sebagai anak Bangsa yang miliki jiwa nasionalisme Kebangsaan. Apapun aktifitas yang kita jalani, sebagai warga Negara yang baik mari kita jaga stabilitas Negara”, pungkas sahar.