Maros, Rakyat News – Prof. Nurul Ilmi Idrus, Rektor Universitas Muslim Maros mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan institusi yang dipimpinnya mewisuda 375 alumninya, Kamis (10/10/2019).

“Alhamdulillah, ini merupakan Wisuda dan Dies Natalis Kedua UMMA, usia yang relatif masih muda, meski cikal bakalnya telah cukup dewasa 35 tahun, ujarnya, kepada wisudawan dan keluarganya.

UMMA merupakan lembaga/institusi dalam naungan Yayasan Perguruan Islam Maros yang diselengggarakan berdasarkan Putusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan Nomor : 578/KPT/I/2017 yang membina 16 program studi tersebar di 4 fakultas, yakni FEB, FKIP, FAPERTAHUT, dan FMIPA.

Menyebar di 12 Prodi untuk jenjang Strata I, 3 Prodi untuk jenjang Diploma III, dan 1 Prodi untuk jenjang Strata II.

Pada tahun akademik 2019/2020 direncanakan untuk membuka program studi magister manajemen pada jenjang Strata II.

“Jumlah Mahasiswa UMMA secara keseluruhan hingga akhir 2018 sebanyak 2.297 orang, sementara mahasiswa baru angkatan 2019 sebanyak 500 orang,” ujarnya.

Pada Wisuda kedua itu UMMA mewisuda alumni dengan jumlah Wisudawan/wisudawati sebanyak 375 orang, meningkat 20% dari tahun sebelumnya. 218 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 108 orang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; dan 49 orang dari Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan.

Dalam proses pembelajaran, UMMA saat ini didukung Dosen Tetap Yayasan (DTY), Dosen Dipekerjakan (DPK) 136 orang yang terdiri atas 2 orang Professor (guru besar), 12 orang berkualifikasi S3, 122 orang dengan kualifikasi S2, dan 24 dosen sedang melanjutkan pendidikan untuk jenjang S3.

“Sebagai universitas muda di Sulawesi Selatan dan universitas pertama di Kabupaten Maros, UMMA ingin berkontribusi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dan melestarikan salah satu kekayaan Indonesia, yakni kekayaan alam dan kearifan-kearifan lokalnya, yang direfleksikan dalam Visi dan Misi UMMA, yakni menjadi universitas pelestari lingkungan dan kearifan lokal,” paparnya.

Visi ini dijabarkan dalam bentuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama dengan berbagai institusi terkait, baik secara lokal, nasional, maupun internasional. Tambah Prof. Ilmi, yang selama ini dikenal sebagai pakar dalam bidang studi perempuan dan gender.
Sejumlah keluarga wisudawan mengungkapkan rasa percaya mereka pada visi UMMA dalam kendali Prof. Ilmi.

“Kami yakin sebagai perguruan tinggi di kabupaten, UMMA akan tumbuh menjadi kampus tujuan karena ramah lingkungan dan dekat dari Makassar,” ujar salah seorang keluarga wisudawan kepada media.

Perguruan Tinggi (PT) akan menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah, demikian diungkapkan Prof. Hafied Cangara, melalui opininya di salah satu media ternama di Makassar. PT menurut Prof. Hafied, adalah ‘dapur bagi pemerintah daerah’.

UMMA memiliki tantangan besar dalam membangun Kabupaten Maros, melalui penyiapan SDM dan program kemitraan. Demikian ujar Basri, SKM. M.Kes. Ph.D. pengamat pendidikan yang juga akademisi salah satu PTS kesehatan di Makassar. (*)