Luwu Timur, Makassar – Tim seleksi penjaringan Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur 2020 dari DPC Partai Hanura menerima formulir pencalonan Jefrianto Kastiap Pobuti (JKP) sebagai Cabup/Cawabup Luwu Timur, di sekretariat DPC Partai Hanura, Jalan Sam Ratulangi, Kec. Malili, Senin (28/10/19) Sore.

JKP yang lahir di Sorowako tahun 1977 ini, bertekad maju di kontestasi Pilkada Luwu Timur 2020, baik itu sebagai Calon Bupati ataupun sebagai Wakil Bupati nantinya.

Hal itu disampaikan JKP saat menyerahkan langsung formulir pencalonan kepada Tim Penjaringan Cabup/Cawabup DPC Partai Hanura Kab. Luwu Timur, Senin (28/10) Sore.

“Kami putuskan untuk maju mendaftar di Partai Hanura, walaupun sebelumnya kami juga berencana maju lewat jalur independen. Dan hari ini kami mengembalikan formulir bakal calon Bupati dan Wakil Bupati ke Tim Penjaringan DPC Partai Hanura,” ungkap JKP di sela sela sambutan.

Baca Juga:
Mayoritas Warga Luwu Timur Puas dengan Kinerja Bupati Budiman, Infrastruktur dan Pelayanan Masyarakat Jadi Sorotan
Lakukan Panen Raya Bersama Petani, Ibas : Kedepan Kelompok Tani Sudah Mandiri
Resmi Ditetapkan Sebagai Paslon Bupati dan Wakil Bupati, Ibas-Rio Tekankan 2 Hal Penting Dalam Pilkada

Pria berdarah “Pongkiari” (Ksatria Suku Padoe abad 14) yang merantau sejak tahun 1995 ini, kembali ke tanah kelahirannya demi mengemban amanah masyarakat di Kabupaten yang berjuluk Bumi Batara Guru .

“Saatnya anak muda yang mengerti tumpah tanah darahnya mengelola dan mengembangkan berbagai potensi yang ada di Luwu Timur, sehingga kemudian dapat melahirkan embrio yang bisa dengan cepat merangsang Luwu Timur, khususnya LuwuRaya menjadi Provinsi baru di Sulawesi Selatan,” jelas pria Alumni SMA YPS Sorowako tahun 1995 ini.

JKP juga menjelaskan niatnya maju bertarung di Pilkada Lutim 2020 didasari keinginan besar untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Luwu Timur.

“Bagaimanapun saya sebagai orang Padoe ingin melihat Kab. Luwu Timur lebih sejahtera kedepan. Selama 16 tahun Lutim berdiri, saya merasa perkembangannya cukup lambat sampai saat ini, walaupun di sokong dengan PAD yang cukup besar, tetapi belum bisa menunjang laju percepatan ekonomi di setiap Desa, dan Kecamatan,”ungkap JKP.