Selayar, Rakyat News – Panitia Pemilihan Kepala Desa (PPKD), tingkat Kabupaten, telah merampungkan tahapan Debat Calon Kepala Desa, sebanyak 39 Desa hingga pelaksanaan hari ke 4, yang dipusatkan di Gedung PKK, Jalan Muh. Krg Bonto, Benteng, Kamis (7/11/2019).

Debat Terbuka Calon Kades yang diikuti sebanyak 184 Calon Kades dari total penyelenggara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2019, di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Terpantau hingga hari ke 4, beberapa Desa dari Kecamatan Bontomatene, mendapat giliran, sehingga antusias warga dari tim pendukung masing masing calon terlihat ramai.

Panelis dalam Debat Terbuka Calon Kepala Desa diantaranya, Asisten 1 Pemerintahan, Drs. Suardi, Inspektur Kabupaten, H. A. R. Krg. Magassing, SH, MH, Kadis PMD. Irwan Baso S.STP dan Pendamping Ahli Dinas PMD Andi Ratna SP.

Kadis PMD Selayar, Irwan Baso, S.STP, yang juga sebagai Ketua Panitia Pilkades Serentak 2019, usai pelaksanaan Debat hari ke 4, mengatakan bahwa semua calon dari 54 Desa pelaksana ikut dalam pelaksanaan debat yang dijadwalkan sampai Jumat, hari ini (8/11/2019).

Irwan Baso, mengatakan bahwa memang tidak ada sanksi bila ada calon yang tidak siap, namun Panitia mengupayakan semua calon bisa ikut serta dalam debat.

Setidaknya masyarakat Desa bisa tahu, apa dan bagaimana tujuan serta apa program prioritas masing-masing Cakades.

Apalagi debat ini memang terbuka bagi masyarakat untuk menyaksikannya, jelas Irwan Baso, biasa disapa “Pak Ibe” oleh awak media.

Dijelaskannya tentang adanya usulan agar debat dilaksanakan di desa masing-masing, awalnya kita rencanakan seperti itu, debat akan dilaksanakan di desa, namun ada pertimbangan terkait keamanan.

“kalau debat dilaksanakan didesa, dinilai rawan keamanan, dan juga rawan ketersinggungan antar pendukung saat calonnnya melaksanakan debat”, kata Ketua PPKD, Irwan Baso.

Dia juga tidak melarang bila ada desa yang mau melaksanakan di desanya, namun panitia pelaksana harus bisa menjamin keamanan jalannya debat.

“Jadi tidak betul kalau ada yang bilang kita tidak mau atau melarang panitia desa melaksanakan debat didesanya, sepanjang panitia di desa bisa menjamin keamanan dan kelancaran kegiatannya”, jelas Pak Ibe.

Jangan hanya memikirkan Desa penyelenggara yang didaratan Selayar, tapi coba kita pertimbangkan Desa wilayah Kepulauan misalnya di Kecamatan Pasilambena.

Jangan hanya berfikir tentang diri kita tapi kita pikirkan juga keamanan masyarakat kita di sana, tegasnya lagi.

Olehnya itu kita pusatkan pelaksanaan debat Cakades di Benteng. Hal ini juga tidak kalah ramainya disaksikan oleh warga yang terbuka secara umum, kunci Irwan Baso.

“menariknya selama pelaksanaan debat adalah komitmen masing masing calon dan pendukungnya di Desa, selalu memegang komitmen siap kalah dan siap menang”, Irwan Baso mengakhiri. (Daeng).