Makassar, Rakyat News – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan Underpass Simpang Lima Mandai di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ditargetkan, underpass tersebut bisa selesai dan siap digunakan sebelum musim libur Lebaran 2017.

Untuk mengatasi kemacetan yakni dengan memisahkan lalu lintas ekonomi regional Makassar-Maros- Parepare dengan lalu lintas keluar masuk Bandara Sultan Hasanuddin.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu mengatakan Underpass Simpang Lima Mandai meski belum rampung seluruhnya, namun tetap bisa fungsional pada Lebaran 2017.

Menindaklanjuti hal tersebut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar, Bastian S. Sihombing mengatakan, satu minggu atau H-7 Lebaran, underpass akan difungsikan dengan kondisi sudah perkerasan beton bertulang, termasuk median jalannya.

“Kami instruksikan kontraktror untuk bekerja 3 shift selama 7 hari seminggu sehingga target fungsional H-7 Lebaran bisa tercapai. Kita akan lengkapi underpass ini dengan aksesori yang dipersyaratkan sesudahnya,” ujar Bastian dalam keterangan tertulis dari Kementerian PUPR.

Pembangunan underpass ini dijadwalkan akan rampung pada (11/7/2017). Namun untuk memperlancar arus mudik, underpass akan dibuka agar dilalui kendaraan pada masa Lebaran atau sekitar (19/6/2017).Hal ini dimaksudkan untuk melayani lalu lintas regional maupun keluar-masuk bandara yang akan memuncak.

Underpass Simpang Lima Mandai memiliki panjang 1.050 meter dengan konstruksi terowongannya sepanjang 110 meter. Saat ini terowongan baik arah Makasar dan arah Maros dengan lebar 2 x 9 meter sudah selesai.

Pembangunan underpass dibiayai dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Multiyears tahun anggaran 2015-2017 senilai Rp169,63 miliar. Kontraktor pelaksana pembangunan underpass tersebut adalah PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk.

(Kusuma Widodo/Rakyat News)