Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan kondisi perbesaran Indonesia sejak 2019 hingga saat ini tidak ada impor beras umum dan komitmen Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di tahun 2022 ini pun swasembada beras. Berdasarkan data BPS, potensi produksi padi pada Subround Januari–April 2022 diperkirakan mencapai 25,4 juta ton gabah kering giling (GKG) setara 14,63 juta ton beras.

“Setiap tahun dalam lima tahun terakhir, terjadi surplus beras sebesar 2 juta ton dan stok totalnya mencapai 7 sampai 9 juta ton yang tersebar di penggilingan, masyarakat, Bulog, pedagang. Artinya stok beras kita kuat bahkan di masa sulit,” ucapnya.

Baca Juga: Kementan Pastikan Pasokan 12 Bahan Pangan Pokok di NTB Aman Selama Ramadan

Menurut Suwandi, ketersediaan beras di Jawa Tengah sangat aman karena merupakan produsen beras kedua nasional dan Kabupaten Sragen sebagai penghasil beras urutan ke 9 nasional. Selain itu, penerapan sistem tanam Indeks Pertanaman (IP)400 atau panen dan tanam empat kali setahun di Jawa Tengah mencapai 53 ribu hektar dan di Kabupaten Sragen sebesar 10 ribu hektar.

“Untuk menguatkan cadangan beras ke depannya, arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo seluruh penggilingan itu harus naik kelas. Minggu lalu monitoring Kostraling di Indramayu dan hari ini di Sragen. Kostraling harus bisa mengembangkan usahanya dengan mandiri, tidak lagi berharap bantuan. Jadi usaha penggilinga harus beranak,” tegasnya.

Melansir data BPS, potensi luas panen padi se-Provinsi Jateng bulan April 2022 sebesar 121.758 ha dengan estimasi produksi 680.289 ton GKG dan Kabupaten Sragen seluas 143 ha dengan estimasi produksi 925 ton GKG. Harga rata rata gabah di Kabupaten Sragen yakni Rp 4.300/kg GKP dan Rp 5.300/kg GKG di musim tanam pertama.

Baca Juga: Komisi IV DPR RI Apresiasi Digitalisasi Pelaporan KUR Kementan

Sementara itu, Kepala Bulog Surakarta, Sri Muniati mengatakan ketersediaan beras di wilayah Surakarta saat ini aman karena Bulog memiliki sentra penggilingan padi modern, sehingga serapan gabah dan beras tinggi serta mengantisipasi anjloknya harga. Di tahun ini, target total serap gabah sebanyak 55,5 ribu ton setara beras terdiri dari pengadaan pemerintah (PSO) dan komersil.