JAKARTA – PT PLN (Persero)  menerima empat penghargaan Transparansi Emisi Korporasi (TEK) 2022 yang diselenggarakan oleh Beritasatu Media Holdings dan Bumi Global Karbon. Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi nyata perusahaan dalam mengurangi emisi karbon atau gas rumah kaca (GRK) di Tanah Air, Sabtu (23/4/2022).

Baca Juga : Dua Jenis Toyota Berhasil Rajai Pasar Segmen MPV dan SUV Sulawesi

PLN berhasil meraih predikat Green dan Platinum Plus untuk kategori BUMN, sedangkan anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), meraih predikat Green dan Silver untuk sektor Korporasi non Emiten pada TEK 2022.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi, mengatakan hasil tersebut merupakan bukti keseriusan PLN dalam mengurangi emisi untuk membantu pemerintah mencapai target Carbon Neutral 2060. Dia pun menuturkan rasa terima kasih kepada penyelenggara atas apresiasi terhadap upaya PLN dalam melakukan penurunan emisi GRK.

“Ini jadi motivasi penting bagi PLN, terlebih dalam mendorong sistem yang lebih baik dan transparan sebagai upaya penurunan emisi di aset pembangkit kami,” ujarnya.

Menurut Agung, PLN Group sangat memperhatikan tren global dan transisi energi. Oleh karena itu, PLN telah menyusun strategi dan peta jalan untuk mendorong dekarbonisasi.

Salah satunya, PLN melakukan simulasi dan proyeksi emisi GRK sektor ketenagalistrikan selama satu dekade ke depan sebagai bagian dari analisis perencanaan pengembangan sistem kelistrikan jangka panjang.

“Dalam hal pengelolaan emisi GRK, PLN melakukan inventarisasi GRK seluruh unit pembangkit listrik dan melaporkannya secara periodik kepada Kementerian ESDM dan secara transparan PLN mempublikasikan hasil inventarisasi GRK dalam Laporan Keberlanjutan,” imbuhnya.

Direktur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings, Primus Dorimulu menjelaskan penghargaan TEK 2022 merupakan apresiasi kepada perusahaan yang dinilai terbaik dalam menunjukkan kepatuhan dalam menjalankan ESG ( environmental, social and corporate governance ) melalui transparansi kepatuhan dalam mengurangi emisi GRK.

“Korporasi diharapkan menjadi pihak terdepan dalam menjalankan ekonomi hijau, guna mengurangi pemanasan global, dan memulihkan bumi kita yang sakit agar kembali sehat,” katanya.

Menurutnya, sejalan dengan kesepakatan para pemimpin dunia pada November 2021 lalu, dunia kini semakin gencar menggalakkan investasi hijau yang menjunjung keadilan dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Dan topik yang paling utama adalah ESG, di mana perusahaan yang tidak mengindahkan ESG akan terpental dari peta global.

Di sisi lain, Founder PT Bumi Global Karbon, Deni Daruri, mengatakan target penilaian penghargaan berasal dari laporan keberlanjutan (sustainable report /SR) 2020 yang terbit di 2021.

“Kriteria pertama data yang diambil adalah perhitungan emisi perusahaan dari berbagai scope dan perhitungan penurunan emisi yang diungkapkan. Kriteria kedua kami turut melihat apakah terdapat assurance report dalam SR yang menjamin perhitungan tersebut,” imbuhnya.