Jakarta – Menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 1443 Hijriah, ketersediaan daging sapi/kerbau hingga bulan Mei 2022 aman dan tercukupi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk persiapan lebaran tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah di Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada hari ini Sabtu (30/04/2022).

Nasrullah mengatakan, hasil pendataan dan verifikasi secara faktual untuk data ketersediaan daging sapi/kerbau hingga Mei 2022 sebanyak 334,81 ribu ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 309,14 ribu ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 25,67 ribu ton.

“Ini artinya secara ketersediaan hingga bulan Mei mencukupi,” ucap Nasrullah.

“Jadi ketersediaan daging sapi/kerbau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Idul Fitri aman. Kalaupun terjadi kenaikan harga karena tingginya permintaan saat event hari raya harusnya masih dalam taraf yang wajar dan tidak setinggi yang banyak diinfokan,” imbuhnya.

Secara terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tri Melasari saat memantau ketersediaan sapi siap potong di PT. Karunia Alam Sentosa Abadi  (PT. KASA) Provinsi Lampung menyampaikan, di peternakan tersebut masih banyak sapi siap potong yang siap didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

“Di sini bahkan pihak feedloter siap jemput bola dengan mendatangi distributor-distributor maupun pembeli yang akan membeli sapi, bahkan marketing-marketingnya tadi infonya sedang pada di luar kantor semua untuk promosi, jadi dapat disimpulkan ketersediaan sapi siap potong ada dan aman,” ungkapnya

Mela juga menyampaikan, selain sapi siap potong pemerintah juga telah berupaya untuk menyediakan alternatif atau pilihan daging/kerbau dengan harga yang terjangkau.

“Untuk masyarakat Jabodetabek juga dapat mengakses daging sapi/kerbau beku yang tersebar di 54 outlet untuk wilayah Jabodetabek. Informasi untuk outlite sekitar wilayah Jabodetabek bisa dilihat di medsos Ditjen PKH Kementan,” ujarnya