“Pemerintah perlu melakukan pendekatan khusus terhadap Papua, terutama mengedepankan pendekatan sosial budaya. Dengan pendekatan tersebut maka komunikasi dan informasi akan lebih tersampaikan kepada masyarakat. Di sisi lain TNI/Polri tetap harus dipertahankan di Papua mengingat sebagai bagian dari Indonesia maka kehadiran negara melalui TNI/Polri di Papua tetap diperlukan.”

“Berbagai sentuhan humanisme yang dilakukan oleh TNI/Polri kepada masyarakat melalui aspek pendidikan seperti menjadi guru sangat efektif untuk menarik simpati dan kepercayaan dari masyarakat. Terlepas dari berbagai provokasi dari pihak-pihak tertentu kepada masyarakat untuk menolak kehadiran TNI/Polri, maka upaya kemanunggalan TNI/Polri tetap harus dibangun.”

“Di sisi lain sebagai jalan membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah maka isu-isu pelanggaran HAM yang muncul sebaiknya ditangani. Para aktivis kemanusiaan dapat memberikan bukti yang valid atas dugaan pelanggaran HAM tersebut dan pemerintah pro aktif untuk memberikan tindak lanjut. Dengan adanya gerakan dari dua arah ini maka diharapkan terjalin komunikasi yang baik dan selaras sehingga harmonisasi dapat terjadi.”

“Situasi kondusif di Papua bukan hal yang mustahil. Hal tersebut dapat terjadi jika pendekatan sosial dan budaya dapat dikedepankan namun tanpa meninggalkan kehadiran negara di Papua melalui TNI/Polri.”

“Membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah sangat penting untuk dilakukan dan hal tersebut dapat diawali dengan menjalin komunikasi intensif untuk menindaklanjuti dugaan kasus pelanggaran HAM. Jika hal tersebut dapat dilakukan celah-celah provokasi dari pihak yang ingin memelihara konflik di Papau diharapkan dapar tereduksi.

Penulis : Stanislaus Riyanta