“Saya memaknai betul koalisi untuk mengagas dalam rangka untuk menciptakan kehidupan berbangsa, yang bisa mensejahterakan bangsa Indonesia,” kata Ashabul Kahfi di Makassar.

Menurut mantan anggota DPRD Provinsi Sulsel itu, pihaknya memang terkenal dengan sikap terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana saja, asalkan tetap tujuan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Sehingga PAN terbuka untuk koalisi dengan siapapun juga, selama itu untuk kepentingan, untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, seperti yang digagas tadi itu,” tuturnya.

Kendati demikian, segmentasi Pilpres 2019 dan agenda politik sebelumnya dianggapnya terpecahkan setelah koalisi ketiga partai tersebut.

“Ini juga memecah segmentasi – segmentasi yang terjadi selama ini, seperti Pilpres 2019. Jadi saya bilang di tiga partai ini ada simbol nasional, ada simbol religius, mudah-mudahan ini bisa menjadi berkah, bahwa koalisi ini baik di Pilpres, Pilkada itu sah-sah saja, apalagi kami dengan Golkar PPP kan di Sulsel selalu sering kali koalisi kita lanjutkan,” jelasnya.

Anggota DPR RI dari Dapil Sulsel I itu menambahkan, sangat setuju dan sah-sah saja jika Ketua DPD Golkar Sulsel Taufan Pawe maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel dan Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan maju di Pilkada kabupaten.

“Pilkada pak Taufan inikan ketua partai. Jadi kalau dia mau maju Pilgub itu sah-sah saja ketua partai. Adinda ku (Imam Fauzan) mau maju Bupati sah-sah saja,” bebernya.

Ditempat yang sama, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe menjelaskan, pertama agenda tersebut merupakan silaturahim dalam suasana bulan Sawal. Kedua masing-masing sebagai ketua partai di tingkat provinsi, mereka sama-sama mencoba menerjemahkan dengan baik tujuan DPP.

“Kami sebagai pimpinan partai di Sulawesi Selatan. Saya Golkar terus ada dari PPP dan PAN mencoba menerjemahkan dengan baik apa yang telah disikapi, diputuskan oleh para elit-elit partai, ketiga partai ini,” ungkap Taufan Pawe.