Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, maraknya berbagai kejuaraan internasional di NTB juga harus dimanfaatkan IMI NTB untuk membantu pemerintah provinsi NTB dan masyarakat NTB dalam menggerakan sport automotive tourism. Sehingga momentum kejuaraan internasional, selain untuk meningkatkan prestasi balap atlet nasional dan juga mengenalkan Indonesia ke mata dunia, juga bisa dijadikan sebagai penggerak ekonomi rakyat. Sebagaimana telah terjadi pada pelaksanaan MotoGP pada 18-20 Maret 2022 lalu di Sirkuit Mandalika. Hampir 1,6 miliar penonton dunia menyaksikannya, menjadi promosi yang luar biasa bagi NTB pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Kontribusi nyata dari sektor perekonomian juga terlihat dari perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) NTB yang melaporkan perputaran uang selama gelaran MotoGP di Mandalika mencapai Rp 606,7 miliar.

“IMI NTB juga harus aktif menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terlatih yang memiliki dedikasi tinggi terhadap penyelenggaraan kejuaraan balap level internasional, dari mulai marshal, medical, hingga pengelola race control. Mengingat dari penyelenggaraan MotoGP saja, Indonesia telah mendapatkan kontrak hingga 10 tahun. Karenanya dibutuhkan banyak SDM dengan sertifikasi internasional untuk menyukseskan berbagai kejuaraan balap internasional tersebut,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selain kejuaraan balap internasional, NTB juga akan menjadi tuan rumah berbagai Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Antara lain Kejurnas Adventure Offroad yang telah diselenggarakan pada 14 Mei 2022 di Kawasan Mandalika. Selain itu, setidaknya akan ada lima event balapan seri nasional, diantaranya tiga seri drag bike, satu seri Kejurnas Motoprix di Kota Mataram pada Agustus 2022 dan satu kejurnas motocross di Lombok Barat pada November 2022.