Sementara itu, Komjen Pol (Purn) Mohammad Iriawan mengatakan, arahan Presiden saat bertemu Ketua Umum PSSI antara lain adalah Timnas harus maju, berprestasi, kompetisi ini harus baik, benar dan enak ditonton, baik penampilannya bagus, bersih dan tidak ada macam-macam, tidak ada pengaturan wasit dan lain sebagainya, di dalam sendiri (PSSI) masih ada yang komplain dengan Satgas itu. “Sekarang Alhamdulillah wasit sudah dikawal oleh Satgas, setiap masuk ke lapangan sudah dikawal oleh Satgas yang ada di wilayah sampai selesai pertandingan,” ujar Ketua Umum PSSI ini.

“Presiden berpesan kepada saya rencananya siapkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 harus bagus, dan Timnas juga. Presiden memberikan keleluasaan bagi saya untuk menyiapkan pemain, pelatih, kemudian program dan sebagainya. Dalam ratas tersebut saya sampaikan kalau naturalisasinya umur 37 kemudian dari liganya liga 3, liga 4 untuk apa, tapi kalau naturalisasi nanti umur 19 tahun, seorang striker yang bagus, kemudian meringankan beban PSSI, saya akan memikirkannya,” ujar purnawiran polisi berbintang tiga ini.
Berkaitan dengan kompetisi, ujar Mohammad Iriawan ini, PSSI sudah jalan Liga 1 dan Liga 2, kita berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan POM TNI. “Dulu PSSI ini eksklusif sekali, tinggi sekali kastanya, dia tidak mau berkoordinasi dengan pemerintah, tidak bisa disentuh, sekarang saya tidak mau, sekarang saya mau kerjasama dengan pemerintah, dengan Menpora, menteri-menteri lainnya, dengan Polri. Kita kalau tidak ada Polri tidak bisa mengamankan bola, Polri ini Kamtibmas, tapi dulu kita tahunya PSSI hanya bersurat, itupun hanya Sekjen, kemudian Mabes Polri di tinggal begitu saja,”ujarnya.

Menurut Iriawan, kita tidak pernah tahu kapan Covid 19 akan berhenti, vaksinnya juga belum ada. Kalau menunggu Covid 19 berhenti kapan kita belum tahu, kita melihat juga tempat-tempat lain, Bundesliga sudah mulai menggeliat, maka kita melakukan rapat untuk menganalisa mana yang terbaik.
“Pasti ada pengaruhnya dengan perekonomian, minimal dari sepak bola dan tim bisa menggeliat kepada yang lainnya. Kalau dibuka lagi, pelatih mendapatkan pemasukan, pemain, akomodasi, hotel, kemudian transportasi, tapi tetap harus sesuai dengan protocol kesehatan yang ada,”tambahnya (Red/Bayu).(*)