MAKASSAR, RAKYAT NEWS – Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan), meminta restu alias mappatabe kepada sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Silaturahmi yang dihadiri sederet sesepuh NU itu berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan di RM Ulu Juku, Jalan Prof Abdurrahman Basalamah, Kota Makassar, Minggu (9/8/2020).

Beberapa sesepuh NU yang hadir antara lain yakni Mokhtar Noer Jaya, Masrurah Mokhtar, Iskandar Idy dan Ridwan AR. Turut hadir Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad yang didampingi oleh legislator Sulsel dari Fraksi PKB, Fauzi Andi Wawo. Tidak ketinggalan mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), yang mendampingi Dilan.

Dokter Fadli menyampaikan pada kesempatan ini pihaknya ingin mappatabe secara resmi kepada tokoh-tokoh NU yang dituakan. Toh, ia bukan sebatas kader, tapi juga pengurus NU. Olehnya itu, sangat penting meminta izin kepada para sesepuh organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

“Ini pertemuan silaturahmi dengan tokoh dan sesepuh NU. Ya sekaligus saya mappatabe akan maju pada Pilwalkot Makassar 2020 bersama Deng Ical,” ucap dokter spesialis kandungan itu.

Fadli menyadari NU sebagai organisasi Islam merupakan entitas mandiri dan netral. Olehnya itu, pihaknya memohon restu secara pribadi dari masing-masing tokoh dan sesepuh NU. Restu dari para tetua itu menjadi penyemangat baginya bersama Deng Ical dalam menatap pesta demokrasi pada Desember mendatang.

Sesepuh NU, Mokhtar Noer Jaya, memberikan restu kepada Fadli yang akan berpasangan dengan Deng Ical pada Pilwalkot Makassar 2020. Ia percaya Dilan dapat berbuat yang terbaik buat Makassar. Apalagi, pasangan calon ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai elemen, termasuk kehadiran mantan Wali Kota Makassar, IAS.

Hal serupa disampaikan oleh sesepuh NU lainnya, Ridwan AR. Kata dia, Dilan merupakan paket ideal yang saling melengkapi. Diakuinya pula secara organisasi NU pastinya bersikap netral dalam pilkada. Namun, secara pribadi, orang-orang NU berhak memiliki sikap politik. Apalagi, tatkala ada kader atau pengurus NU yang maju pada pilkada.