MAKASSAR, RAKYAT NEWS – Tensi politik menjelang Pilwalkot Makassar 2020 semakin memanas. Saling telikung parpol dalam upaya menjegal rival kian menguat. Terbaru, parpol pengusung Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) maupun tokoh pendukungnya, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), terus diganggu.

Pengamat politik dari Unismuh Makassar, Samsir Rahim, berpendapat dalam pilkada, upaya mengganggu rival merupakan lumrah. Semua sah-sah saja dalam pertarungan politik. Hanya saja, gangguan masif yang dialamatkan kepada Dilan mengindikasikan paket ini ditakuti karena punya peluang menang yang besar.

Samsir juga menilai orang yang menggoda parpol pengusung Dilan dan mengganggu IAS tentunya bukanlah orang sembarangan. Disinyalir orang itu merupakan pemodal besar bagi lawan Dilan.

“Pilwalkot Makassar 2020 masih sangat dinamis. Apalagi, dengan munculnya kabar parpol pengusung Dilan, seperti PKS dan PKB terus diganggu, bahkan tokoh pendukungnya juga diusik, seperti IAS. Kalau itu benar, ya orang di balik itu tentunya bukan orang sembarangan. Pastinya orang berduit banyak, pemodal besar,” ujar dia, Jumat (14/8/2020).

Menurut Samsir, yang menarik dicermati dari masifnya gangguan kepada Dilan adalah indikasi kekhawatiran lawan terkait kekuatan pasangan doktor dan dokter ini. Sangat memungkinkan, rival Dilan memang sudah memdesain melakukan penjegalan. Pertimbangannya, kalau masuk arena, Dilan akan sulit dikalahkan.

“Fase awal pertarungan pilkada ya memang demikian, bagaimana menentukan calon lawan. Nah, di sinilah pemodal besar bermain, mendesain bagaimana calon kuat out dari pertarungan,” ucapnya.

“Bila ditarik ke Pilwalkot Makassar 2020, tren elektabilitas Dilan merujuk beberapa hasil survei, infonya kan punya pertumbuhan paling signifikan. Ya itulah yang mungkin membuat rivalnya mencoba membuat Dilan out dari arena, karena kan kalau sudah masuk pertarungan lebih susah dikalahkan,” Samsir menjelaskan.

Pada Pilwalkot Makassar 2020, ada empat parpol yang merapat ke Dilan. Masing-masing PDIP, Hanura, PKB dan PKS. Hampir semua parpol Dilan kini terus digoda untuk mengalihkan dukungan. Adapun tokoh pendukungnya pun diusik, seperti IAS yang terus didemo mahasiswa.