MAKASSAR, RAKYAT NEWS– Bakal Calon Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical, mulai memperkenalkan sederet programnya, khususnya di bidang kesehatan. Selain program jaminan kesehatan terpadu berbasis digital melayani (Jaket Dilan), program lain yang gencar disosialisasikan adalah Satu RW Satu Dokter (Si Dora).

Teranyar, Deng Ical memperkenalkan program itu pada acara PKB di Kompleks Prima Griya Tonasa, Minggu (16/8/2020). Bersama Fadli Ananda, paket dengan akronim Dilan berkomitmen membawa Makassar menjadi kota sehat. Olehnya itu, program kesehatan menjadi perhatian. Tidak hanya fokus penanganan, tapi juga upaya preventif.

“Kita akan fokus pada upaya pencegahan agar masyarakat tidak gampang sakit. Kita akan siapkan satu RW satu dokter,” ungkap Deng Ical.

Program Si Dora, lanjut kader tulen Muhammadiyah ini akan mengawal masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan. Dokter inilah yang akan merekam riwayat penyakit dari setiap warga di RW tersebut. Pendampingan itu terintegrasi dengan program Jaket Dilan, dimana bila ada warga yang sakit dan perlu dirujuk ke rumah sakit akan lebih mudah.

“Jadi tidak boleh ada yang sakit dan tidak ketahuan, apalagi tidak terlayani dengan baik,” ucap mantan Ketua Komisi A DPRD Makassar ini.

Menurut Deng Ical, program kesehatan dan ekonomi harus diramu dengan baik ke depan. Terlebih badai krisis akibat dampak pandemi Covid-19 sudah berada di depan mata. Salah memilih pemimpin akan berdampak pada salah kebijakan. Salah kebijakan berarti kehancuran bagi Kota Makassar.

“Kita semua tentu tidak ingin itu terjadi, maka mari satukan langkah untuk menjaga Kota Makassar yang kita cintai ini,” terang mantan Penjabat Wali Kota Makassar tersebut.

Lebih lanjut, Deng Ical mengapresiasi kegiatan yang difasilitasi Ketua DPW PKB Sulsel yang juga anggota DPRD Sulsel, Azhar Arsyad tersebut. Kegiatan hari ini bukan sebatas silaturahmi biasa, tapi juga olahraga bersama dengan protokol kesehatan. Kegiatan yang tentu saja diharapkan menambah imunitas tubuh dan membuat tubuh jadi sehat.

“Masalah kesehatan ini sangat penting menjadi perhatian, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Karena kalau kita sakit, semua sumber daya ekonomi juga dikuras,” terang Deng Ical.

Pandemi Covid-19, lanjut dia, tidak hanya menghantam dari sisi kesehatan, tapi juga aspek ekonomi. Jurang kesenjangan pun makin menganga. Oleh karena itu, Kota Makassar perlu ditangani dengan kebijakan yang tepat. Salah satunya dengan memperkuat interaksi sosial.

“Apa yang kita lakukan hari ini, berkumpul, bersilaturahmi sambil berolahraga adalah sesuatu yang tanpa kita sadari memperkuat solidaritas dan menguatkan Kota Makassar. Kegiatan seperti ini, tanpa kita sadari menjadikan Makassar jauh dari bibir jurang konflik sosial,” ujar pria yang dikenal dengan jargon Sombere’Na Makassar.

Deng Ical mengimbuhkan Kota Makassar sangat rentan dari konflik sosial. Bukan hanya karena kesenjangan sosial yang lebar menganga, tapi juga karena Makassar ini miniatur Indonesia. Semua suku ada. Semua agama juga ada, termasuk aliran kepercayaan.

“Karena itu, kalau ini tidak terkelola dengan baik, bisa timbul konflik sosial yang akan membawa Makassar mundur jauh ke belakang. Karena itu, sekali lagi saya berterima kepada kita semua yang senantiasa merawat silaturahmi,” pungkas dia. (*)