“Lewat program Kece, Dilan tidak hanya menyelesaikan masalah ekonomi tapi juga memberdayakan kaum muda. Ini patut disupport penuh. Jika selama ini milenial merasa suaranya kerap terabaikan, tidak mendapatkan ruang untuk berkolaborasi dan berkontribusi, maka lewat program Kece, semuanya bisa diakomodir,” jelas dia.

Sementara itu, Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, menyampaikan program Kece adalah satu dari sederet program Dilan dalam mengatasi Covid-19 dan dampaknya. Program Kece sendiri berfokus pada pemulihan ekonomi Makassar yang turut terdampak pandemi virus korona.

Menurut Deng Ical, lewat program Kece, pihaknya akan mensupport penuh industri kreatif agar tumbuh subur dan berkembang. Musababnya, sektor ini dapat menciptakan lapangan kerja yang sangat besar. “Kita akan dorong terus sektor ini, kita berikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat berkreasi, terjun ke industri kreatif untuk push pertumbuhan ekonomi kita,” mantan Pj Wali Kota Makassar ini.

Berdasarkan data nasional, sektor industri kreatif memang sangat vital dalam akselerasi perekonomian. Sektor ini telah menyerap 15,9 juta tenaga kerja dengan kontribusi 7,3% terhadap produk domestik bruto atau setara Rp852 triliun. Pada skala global, nilai ekonomi industri kreatif bahkan mampu melampaui industri perminyakan.

“Nah, peluang ini jangan dilewatkan, apalagi Makassar punya potensi. Banyak orang-orang kreatif di sini, apalagi anak mudanya. Ini yang akan kita support, sama-sama kita bangkitkan kembali ekonomi kota yang kita cintai ini,” tutup Ketua PMI Kota Makassar ini. (*)