Selain mengadakan sentra vaksinasi, kelompok rentan yang memiliki hambatan mobilitas seperti lansia dan disabilitas juga dijangkau melalui kunjungan rumah. “Pemerintah Australia melalui Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) mendukung Pemerintah Daerah Sulawesi untuk memperkuat layanan vaksinasi COVID-19. Salah satu caranya adalah dengan membuatnya menjadi inklusif, khususnya dengan menyasar area-area sulit, dan ini hanya dapat dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak,” ujar Provincial Coordinator AIHSP, Agung Wahyuda.

Selain untuk memastikan kelompok rentan dapat terlindungi dari COVID-19 melalui vaksin, program ini juga bertujuan untuk memberikan akses kesehatan yang inklusif. Vaksinasi inklusif memastikan tersedianya fasilitas yang mendukung berbagai kebutuhan masyarakat termasuk mereka yang menyandang disabilitas serta yang mengalami kesulitan mengakses sarana, prasarana, dan informasi tentang layanan terkait.

“AIHSP bersama mitra di lapangan seperti Save the Children dan SCF sangat mendorong kerja-kerja kolaborasi multipihak berbasis aset masyarakat yang memungkinkan keberlanjutan program. Salah satunya dapat kita lihat dalam kegiatan vaksinasi di Desa Bentang Alla Utara ini,” tambah Agung.

“Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penurunan tren kasus infeksi COVID-19 secara umum bukan berarti pandemi telah berakhir. Harus ada kesadaran dari berbagai pihak untuk tetap berusaha meningkatkan cakupan vaksinasi agar orang-orang yang masih rentan terhadap penularan seperti lansia dan orang dengan komorbid dapat terlindungi dari COVID-19. Karena pada dasarnya, dengan divaksin kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tapi juga melindungi orang-orang di sekitar kita termasuk anak-anak,” keta Media and Brand Manager Save the Children Indonesia, Dewi Sri Sumanah.

Sejak diimplementasikan pada Agustus 2022 lalu, Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan SCF sudah melakukan vaksinasi COVID-19 di 270 desa di Sulawesi Selatan pada 23.423 orang, termasuk 3.054 lansia, 485 penyandang disabilitas, 6.678 anggota keluarga pra-sejahtera, 1.272 masyarakat yang tinggal jauh dari layanan kesehatan, serta kelompok rentan lainnya.