RAKYAT.NEWS, Makassar – Empat orang dikabarkan tewas dan 49 orang hilang setelah sebuah tambang batu bara di Mongolia Dalam, China, runtuh pada hari Rabu, 22 Februari 2023.
Sebuah tambang terbuka di Liga Alxa yang dioperasikan oleh Xinjing Coal Mining runtuh, meninggalkan tumpukan puing-puing dengan lebar sekitar 500 meter dan tinggi sekitar 80 meter. Sedikitnya enam orang mengalami luka-luka.
Ratusan petugas pemadam kebakaran, 60 mobil pemadam kebakaran, dan enam anjing pelacak dikerahkan pada hari Kamis untuk melanjutkan pencarian para penambang yang terjebak.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan bahwa para korban luka-luka berhasil diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Lima belas ambulans dan 45 staf medis membantu operasi pencarian, katanya.
“Saya baru saja mulai bekerja pada pukul 1.15 siang ketika saya menyadari bahwa batu-batu berjatuhan dari gunung,” kata seorang penambang yang dirawat di rumah sakit kepada penyiar pemerintah CCTV dilansir dari Independent.co.uk, Kamis, 23 Februari 2023.
“Saya melihat situasinya semakin serius, dan evakuasi pun dilakukan, namun sudah terlambat, gunung itu runtuh begitu saja,” Ia melanjutkan.
Video yang dibagikan oleh lembaga penyiaran pemerintah menunjukkan para petugas penyelamat yang mengenakan baju terusan berwarna oranye dikerdilkan oleh dinding puing-puing yang sangat besar, sementara ekskavator berusaha membersihkan reruntuhan.
Presiden Cina Xi Jinping telah menyerukan “upaya habis-habisan dalam pencarian dan penyelamatan” dan untuk “memastikan keselamatan nyawa dan harta benda masyarakat serta menjaga stabilitas sosial secara keseluruhan”.
“Kita harus melakukan segala upaya yang memungkinkan untuk menyelamatkan orang-orang yang hilang dan merawat mereka yang terluka.”
Namun, operasi penyelamatan dihentikan selama beberapa jam pada hari Rabu setelah tanah longsor menghantam fasilitas tersebut pada malam hari setelah keruntuhan.cPerdana Menteri Cina Li Keqiang menuntut penyelidikan atas penyebab runtuhnya fasilitas tersebut.
Xinjing Coal Industry, yang mengelola tambang tersebut, dilaporkan telah didenda tahun lalu atas berbagai pelanggaran keselamatan yang berkisar dari rute akses yang tidak aman ke permukaan tambang hingga penyimpanan material yang mudah menguap yang tidak aman, demikian menurut Associated Press.
Tiongkok sangat bergantung pada batu bara sebagai sumber energi utamanya, namun tambang-tambangnya termasuk yang paling mematikan di dunia karena kurangnya langkah-langkah keselamatan meskipun ada perintah dari pemerintah. Mongolia Dalam adalah wilayah utama untuk menambang batu bara dan China telah berusaha meningkatkan produksinya selama setahun terakhir.
Sebagian besar kematian dalam bisnis pertambangan disebabkan oleh ledakan atau tenggelam ketika para penambang masuk ke dalam lubang yang telah ditinggalkan karena banjir.
Sumber: Independent.co.uk