RAKYAT.NEWS, Internasional – Setidaknya lima orang tewas setelah atap sebuah tambang runtuh di barat daya China pada hari Minggu, hanya beberapa hari setelah tambang batubara runtuh dan mengakibatkan pemeriksaan keselamatan nasional yang berkelanjutan.

Dua puluh lima pekerja tambang sedang bekerja di bawah tanah di sebuah tambang di provinsi Sichuan ketika sebagian atap runtuh di atas mereka. Lima orang tewas dan tiga lainnya terluka, sedangkan yang lain berhasil melarikan diri, menurut departemen manajemen darurat China.

Otoritas mengatakan itu bukan tambang batubara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sementara itu, upaya penyelamatan berlanjut di tambang batubara terbuka lainnya di bagian utara negara tersebut, di mana lebih dari 40 orang masih terjebak di bawah puing-puing.

Setidaknya enam orang meninggal akibat insiden minggu lalu di lokasi operasi tambang batubara Xinjing Coal Mining di Alxa League di wilayah Mongolia Dalam.

Ratusan personel pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, dan mesin berat telah dikerahkan untuk melanjutkan pencarian para penambang yang terjebak meskipun harapan untuk menemukan mereka hidup semakin suram.

Penyebab runtuhnya dinding tambang enam hari yang lalu sedang dalam penyelidikan dan sejumlah orang telah ditahan.

Presiden Xi Jinping telah memerintahkan operasi penyelamatan “semua keluar”, sementara otoritas setempat telah memerintahkan pemeriksaan dan peningkatan keselamatan di tambang-tambang lain di wilayah Mongolia Dalam, yang menjadi rumah bagi tambang batubara dan bahan tanah langka lainnya.

Kementerian manajemen darurat China telah mengirimkan 20 tim ke seluruh negeri untuk melakukan inspeksi guna mencegah kecelakaan lebih lanjut.

“Diperlukan untuk secara ketat mengendalikan keselamatan tambang, segera melakukan penyempurnaan khusus atas bahaya keselamatan utama di tambang, dan menangani risiko dan bahaya tersembunyi yang serius,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada Jumat, dilansir dari Independent.co.uk, Rabu, 1 Maret 2023.