RAKYAT.NEWS, ATHENA – Warga Yunani marah pasca peristiwa tabrakan antara kereta penumpang dan kereta barang di jalur Athena-Thessaloniki, Selasa malam, 28 Februari 2023 yang menewaskan 57 orang. Berhari-hari mereka turun jalan gelar unjuk rasa dan di aksinya pada Minggu kemarin, 5 Maret 2023, bentrok dengan polisi, sebagaimana dilansir Kompas.com yang mengutip Reuters, Senin, 6 Maret 2023

Sekitar 10.000 orang berkumpul di alun-alun Athena pada Minggu untuk mengungkapkan simpati atas korban tewas dan menuntut standar keamanan yang lebih baik di jaringan kereta api.

“Kejahatan itu tidak akan dilupakan,” teriak pengunjuk rasa saat mereka melepaskan balon hitam ke langit.

Sementara itu, Kepala Stasiun Larissa yang berusia 59 tahun dijebloskan ke penjara sambil menunggu persidangan atasnya. Kepala stasiun yang tidak disebutkan namanya tersebut menghadapi berbagai tuduhan, termasuk membahayakan nyawa. Dia diinterogasi selama tujuh jam pada Minggu.

“Selama sekitar 20 menit terkutuk dia bertanggung jawab atas keselamatan seluruh Yunani tengah,” kata pengacaranya, Stefanos Pantzartzidis.

Pada Kamis (2/3/2023), Pantzartzidis mengatakan bahwa kliennya tersebut sangat terpukul dan memikul tanggung jawab yang sebanding. Akan tetapi, sambung Pantzartzidis, ada beberapa faktor lain juga berperan. Namun dia tidal menjelaskan lebih lanjut apa saja faktor yang dimaksud.

Sementara itu, Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis menyebut tabrakan kereta api yang mematikan itu terjadi karena kesalahan manusia. Mitsotakis mengakui bahwa pengabaian selama puluhan tahun dapat menyebabkan bencana tersebut.

“Sebagai perdana menteri, saya berutang kepada semua orang, terutama kerabat para korban, permintaan maaf,” tulis Mitsotakis di akun Facebook-nya. “Keadilan akan segera menyelidiki tragedi itu dan meminta pertanggungjawaban,” sambung Mitsotakis.