RAKYAT.NEWS, Jakarta – Penduduk Indonesia mayoritas muslim atau beragama Islam namun 72 persen lebih diantaranya buta mengaji. Ini diungkap Yandri Susanto, wakil ketua MPR RI di lobi DPR RI, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Maret 2023 sebagaimana dilansir Tempo.co, Senin, 6 Maret 2023.

“Kita sadar 72 persen itu angka yang mengkhawatirkan,” ungkapnya dalam  acara Sosialisasi Empat Pilar MPR dan Sarasehan Nasional Pengentasan Buta Aksara Qur’an Nasional dengan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Pembinaan Qiroatil Qur’an Indonesia (LPQQ) itu.

Menurut Yandri, MPR bersama LPQQ didukung oleh pemerintah berupaya mengentaskan permasalahan ini. Ia mengatakan, kehidupan berbangsa dan bernegara tegak lurus dengan nilai sila pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa.

“Bagaimana mau berbangsa dan bernegara dengan baik, kitab suci mereka saja tidak paham. Itu salah satu pengamanatan nilai Pancasila menurut saya,” kata politikus Partai Amanat Nasional itu.

Untuk mengentaskan buta baca Al Quran ini, menurut Yandri akan diadakan sebuah pelatihan khusus untuk para pengajar.

“Dengan metode khusus sehingga sekarang orang bisa sangat cepat membaca Alquran,” kata dia.

Kesejahteraan Guru Ngaji

Yandri sempat menyinggung terkait kesejateraan guru mengaji. Hal tersebut dibahasnya menyambung pendapat dari Menteri Pendagangan Zulkifli Hasan yang menjabat sebagai Dewan Penasehat LPQQ.

Yandri memamaparkan untuk menunjang kesejahteraan guru mengaji akan diberlakukan skema asnaf zakat.  “Ya ini mau saya dialog kan dengan Baznas karena kan salah satu golongan yang menerima zakat itu kan orang yang berjuang di jalan Allah salah satunya guru ngaji,” katanya.

Yandri mengaku akan membawa perbincangan ini  bersama dengan ketua umum dan sekretaris jenderal LPQQ guna menghasilkan dialog berkemajuan untuk guru mengaji.