RAKYAT.NEWS, BEKASI – Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menyinggung pejabat publik yang mempunyai karakter tertutup. Menurutnya, hal ini tidak boleh dilakukan karena berkaitan etika.

“Sepantasnya etika sebagai pejabat publik, dia melayani,” kata Trubus, Kamis (2/5/2024).

Dengan begini, Trubus, merasa heran terhadap karakter pejabat publik yang masih seperti itu. Sepengetahuannya, Presiden RI sekalipun selalu merespon setiap pertanyaan.

“Pejabat tertutup, sebaiknya jangan menjadi pejabat,” ucapnya.

“Seorang pejabat publik harus punya karakter publik leader shift,” imbuhnya.

Oleh karena itu, setiap penunjukan pejabat publik secara langsung atau berdasarkan pemilihan harus mengutamakan orang yang menguasai kapasitas publik.

“Ke depan, harus ada evaluasi pejabat yang ditunjuk langsung atau dipilih,” kata Trubus.

Selepas itu semua, ia menyarankan peran kehumasan agar lebih aktif lagi. Jika memang ada pejabat publik yang mempunyai karakter tertutup dilingkungan pemerintahan tersebut.