RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Keluarga dari Aisiah Sinta Dewi Hasibuan (38) yang meninggal dunia usai terjatuh dari lift memutuskan untuk berdamai dengan pihak Bandara Internasional Kualanamu dan PT Angkasa Pura Aviasi.

Baca Juga : Akses Kantor Endar Dicabut, Mantan Ketua WP: Tidak Menghormati Dewas KPK

Pengacara keluarga korban, Hotman Paris mengatakan hal itu merupakan keputusan dari keluarga korban.

“Atas kemauan dari keluarga korban, khususnya suaminya dan juga iktikad baik dari pihak PT Angkasa Pura Aviasi dan perusahaan induknya maka telah tercapai dengan kesepakatan perdamaian,” katanya, Jumat (12/5/2023).

Hotman mengatakan, kliennya juga sudah mendatangi Bareskrim Polri untuk mencabut laporan kemarin.

“Mudah-mudahan permohonan pencabutan tersebut segera proses oleh Mabes Polri. Karena menurut dia, suaminya akan fokus untuk menjaga, merawat dan membiayai hidup putri satu-satunya,” ujarnya, dilansir cnnindonesia.com

Sebelumnya, selaku suami korban , Ahmad Faisal melaporkan enam perusahaan terkait dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian istrinya ke Bareskrim Polri.

Laporan tersebut diterima dan terima dengan nomor laporan LP/B/81/V/2023/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 2 Mei 2023 dengan nama pelapor Ahmad Faisal.

Keenam perusahaan yang dilaporkan tersebut merupakan PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi, GMR Airports, GMR Airpots Consorsium dan Aeroports De Paris.

Peristiwa nahas itu bermula saat korban mengantarkan keponakannya ke Bandara Kualanamu Internasional pada Senin (24/4/2023) malam. Berdasarkan rekaman CCTV, korban naik lift sendirian ke lantai 2. Dia kemudian mengira lift yang digunakan rusak dan sempat menelpon keponakannya.

Di saat itulah, korban berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya. Pintu itu terbuka meski belum tiba di lantai yang seharusnya. Akan tetapi saat pintu terbuka, korban tidak melihat arah depan, hingga akhirnya terjatuh ke bawah kolong lantai 1 lift.

Jasad korban ditemukan pada Kamis (27/4/2023) malam setelah tercium bau busuk. Akibat kejadian itu, keluarga korban melaporkan pihak bandara ke polisi karena sistem pengamanannya tidak profesional.