RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Sejumlah negara mayoritas Muslim kecam Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir pasca kunjungan ke Kompleks Al Aqsa pada Minggu, 21 Mei 2023 lalu yang semakin membuat berang sejumlah negara, karena pernyataan provokatifnya.

“Harus dikatakan bahwa polisi bekerja sangat baik di sini dan sekali lagi membuktikan siapa penguasa Yerusalem,” kata Ben Gvir dilansir dari CNNIndonesia.com.

Sejumlah negara di Timur Tengah seperti Iran, Bahrain, dan Yordania mengutuk pernyataan ini. Indonesia juga mengecam ulah menteri Israel itu sebagai tindakan provokatif.

Bukan kali pertama Ben datang ke tempat suci ketiga bagi umat Muslim tersebut. Awal Januari lalu, ia juga datang ke Al Aqsa sambil dikawal pasukan keamanan Israel.

Siapa Ben Gvir?

Itamar Ben Gvir adalah Menteri Keamanan Nasional Israel, dikenal kerap melontarkan ujaran kebencian ke warga Arab-Israel. Dia adalah salah satu politisi Israel yang mendukung aneksasi Israel di Tepi Barat.

Karier politiknya diawali ketika ia memutuskan bergabung dengan Moledet, gerakan pemuda partai sayap kanan. Dia sering mengampanyekan warga Arab agar keluar dari Israel.

Dia juga sempat bergabung dengan gerakan pemuda lainnya yang lebih radikal, Partai Kach. Meski demikian organisasi tersebut tak bertahan lama.

Pria yang lahir di pinggiran Yerusalem, Mevaseret Tzion pada tahun 1976 ini adalah keturunan Irak-Kurdi. Dia mulai dikenal oleh publik sejak menolak Oslo Accords pada tahun 1995, sebelum eks PM Israel Yitzhak Rabin dibunuh.

Sejak muda ia juga diketahui sudah terlibat ujaran kebencian dan kekerasan. Imbas dari aksi tersebut, Ben-Gvir panen 53 dakwaan. Namun dakwaan itu banyak dibatalkan oleh pengadilan.

Sebelum menjabat menteri, Ben Gvir juga pernah duduk di kursi parlemen Israel pada tahun 2021. Dia adalah pemimpin partai sayap kanan Partai Otzma Yehudit sejak tahun 2013.