RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Seminar Nasional bertema “Tantangan, Permasalahan dan Prospek Pemilu Tahun 2024 Dari Perspektif Ilmu Sosial, Politik, Administrasi dan Komunikasi” ini merupakan even ke-12 sejak Forum Komunikasi Dekan FISIP/Ketua STISIP (FK-DKISIP) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia, dideklarasikan pada (4/7/2020).  

Baca Juga : Jusuf Hamka: Utang Pemerintah pada Saya Sebenarnya 1,2 T

Hal ini diungkapkan Drs. Tatang Sudrajat, S.IP. M.Si. kepada Zulkarnain Hamson, di Makassar, dalam rangkaian sosialisasi dan publikasi program.

“Beberapa isu dan kontroversi dalam setahun terakhir, cawe-cawe presiden, serta prospek pemilu yang akan datang layak ditelaah secara akademis,” tegasnya. 

Hal ini untuk dapat memastikan bahwa pemilu yang akan datang harus makin berkualitas. Beberapa isu diantaranya politik uang, dinasti politik, perpanjangan masa jabatan presiden,  politik identitas, sistem pemilu tertutup/terbuka, kriminalisasi politik, dan integritas penyelenggara pemilu.

Hal ini ujar Tatang, yang juga Sekretaris Jenderal FK-DKISIP sebgai wujud program kerja organisasi yang akan digelar secara hibrid pada Selasa 4 Juli 2023 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Selain itu, merupakan bentuk kehirauan perkumpulan yang menghimpun para akademisi di bidang ilmu-ilmu sosial dalam arti luas ini, terhadap perhelatan demokrasi yang ke 12 kalinya, sejak merdeka sebagai bangsa 17 Agustus 1945.

“Fakta dan dinamika sosial politik tanah air dalam setahun terakhir menunjukkan hal yang merisaukan para Dekan FISIP dan Ketua STISIP PTS se Indonesia, yang terhimpun dalam FK-DKISIP,” ujarnya. 

“Karena itu, 12 orang anggota FK-DKISIP akan tampil dalam pertemuan ilmiah ini sebagai pemantik diskusi, narasumber dan pembahas. Kegiatan ini akan dihadiri oleh anggota dari berbgai kampus di Indonesia secara luring dan peserta lainnya dari berbagai elemen bangsa secara daring,” tambahnya.

Dalam kajian di internal FK-DKISIP, perspektif pembangunan politik (political development), penyelenggaraan pemilu tahun 2024 harus makin mendorong lahirnya sistem politik yang makin baik. Salah satu indikatornya adalah pemilu yang harus makin demokratis. 

“Demokratisasi  kehidupan politik, khususnya pelaksanaan pemilu, tidak bisa hanya mengandalkan pada kinerja penyelenggara pemilu,” urainya.

Semua elemen bangsa, termasuk civil society yang di dalamnya antara lain para ilmuwan sosial politik, dituntut untuk proaktif dalam memberi kontribusi pemikiran bagi keberhasilan pemilu. Hal ini karena akan berkaitan dengan kesinambungan kepemimpinan nasional, pada domain legislatif dan eksekutif. 

Dijadwalkan pembukaan oleh Rektor UNIKOM, Eddy Soeryanto Soegoto bersama Ketua FK-DKISIP, Samugyo Ibnu Redjo,. Dengan pemantik: Makmun Murod Al Barbasy, Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta. Narasumber, Heri Herdiawanto, Dekan FISIP Universitas Al Azhar, Assoc. Muhd. Ar. Imam Riauan, Dekan FIKOM Universitas Islam Riau, Kisman Karinda, Dekan FISIP Univeritas Muhammadiyah Luwuk. 

Adapun pembahas menampilkan; Dr. Syarifuddin Darajad, Dekan FISIP Unismuh Kupang, Dr. Elly Yuliawati, Dekan FIKOM Universitas Mercu Buana. Sesi ini dimodetarori Dr. Hj. Dewi Kurniasih, dengan host Sylvia Octa Putri, keduanya dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UNIKOM. Seperti uraian jadwal kegiatan nasional yang diketuai, Assoc. Prof. Dr. Lilis Puspitawati, Dekan FISIP UNIKOM.

Pada sesi kedua menampilkan pemantik Drs. Tatang Sudrajat, S.IP. M.Si. Dekan FISIP Universitas Sangga Buana Bandung, dengan nara sumber; Dr.Martinus Syamsuddin, Dekan FISIP Univeritas Kapuas Sintang Kalimantan Barat, Dr. Agus Fatah Hidayat, Ketua STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, Dr. Andi Burchanuddin, Dekan FISIP Universitas Bosowa Makassar. Dengan pembahas; Prof. Dr. Zainal A. Rengifurwarin, Ketua STIA Alazka Ambon, Dr. Delly Maulana, Dekan FISIP Universitas Serang Raya Banten. Moderator Wiwi Cahyati dan M. Dadi Priadi dari Universitas Sangga Buana.