JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan diminta datangkan empat perusahaan pasar ayam broiler oleh peternak yang melihat menurunnya harga ayam menjadi Rp14 ribu-Rp17 ribu per ekor.

Baca Juga : Iuran APBD Sulsel Belum Capai Target Kemendagri

Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam (Gopan), Harry Dermawan setelah rapat di Kementerian Perdagangan mengatakan empat perusahaan itu adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Malindo Feedmill Tbk, dan PT Super Unggas Jaya (SUJA).

Menurutnya, panggilan itu diperlukan sebab keempat perusahaan itu bisa mengatur harga karena mereka menguasai 80 persen lebih pasar ayam broiler di Indonesia dan memaksanya untuk naikkan harga.

“Kalau mau, empat perusahaan tadi dipaksa pemerintah naikkan harga (ayam),” ungkap Harry dilansir dari CNNIndonesia.com.

Harry menilai empat perusahaan tersebut dapat mengatur harga ayam broiler di pasaran dengan memotong dan menyimpan ayam terlebih dahulu di cold storage dan membuat pasokan ayam broiler di pasaran akan berkurang.

“Mereka bisa kok atur harga dengan cara apa, ya mungkin panen diperlambatan atau dipotong disimpan dulu itu juga bisa,” terang Harry.

Lanjutnya, kini harga ayam broiler di peternak hanya Rp14 ribu-Rp16 ribu per ekor. Sementara, harga modalnya mencapai Rp20 ribu-Rp21 ribu per ekor.

“Modal peternak Rp20 ribu-Rp21 ribu, jadi kalau bisa harga Rp22 ribu peternak sudah sangat bahagia,” ucap Harry.

Sambung Harry, penurunan harga telah terjadi pada 2 minggu belakangan yang akibatkan peternak merugi Rp5.000 per minggu.

Lebih lanjutm, jika dihitung dengan total populasi ayam broiler peternak yang sekitar 14 juta ekor per minggu dengan berat 1,5 kg serta penurunan harga selama dua minggu, maka peternak alami kerugian sebesar Rp210 miliar.