MAKASSAR – Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Makassar (GEPMAR) gencarkan aksi unjuk rasa penolakan harga baru (Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung di Bundaran Pettarani, Rabu (7/9).

Baca jugaBentuk Jiwa Pemimpin dalam Organisasi, TEM C Sukses Gelar Bastra Batch VII

Jenderal lapangan GEPMAR, Ejan Escobar dalam orasinya mengatakan panas terik dan kepulan asap tebal dari pembakaran ban-ban bekas tidak menjadi kendala bagi pengunjuk rasa. Atas nama rakyat, mereka tetap berkumpul, berjejer dan orasi bergantian.

“Di sini kita rela berpanas-panas, berjuang untuk capai satu tujuan. Tolak dan turunkan kembali harga BBM,” serunya.

Lanjut, Ejan sapaan akrabnya juga mengatakan, saat ini rakyat sementara mati-matian berusaha bangkit untuk memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi covid 19 tapi tiba-tiba subsidi BBM ditiadakan menyusul harga BBM pun naik lagi.

“Dengan naiknya Harga BBM. pasti akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan rakyat pun akan kembali lebih terpuruk,” ujarnya.

Senada, Koordinator Mimbar (Kormim), Muhammad Alwi mengatakan ia akan menurunkan lebih banyak massa aksi apabila dari pihak pemerintah tidak menindaklanjuti tuntutan dari Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Makassar.

“Apa bila dari pihak pemerintah tidak menindaklanjut tuntuan kami, maka atas nama Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Makassar siap menurungkan lebih banyak massa aksi,” tegasnya.

Hingga saat ini, unjuk rasa masih berlangsung. Pihaknya menargetkan unjuk rasa hari ini hingga jelang malam demi mendapatkan perhatian dari pemerintah agar aspirasi didengarkan.

Aparat kepolisian juga tampak siaga di sejumlah titik unjuk rasa. Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto mengungkap, untuk mengamankan unjuk rasa hari ini, diturunkan 1.955 personil.