SELAYAR, RAKYAT NEWS – Tiga agenda penting menjadi topik bahasan pada rangkaian pertemuan yang diselenggarakan jajaran Pemerintah Kelurahan, bersama segenap perangkat kepala lingkungan, ketua rukun warga, dan rukun tetangga di wilayah administratif Pemerintah Kelurahan Batangmata, Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel, Selasa, 13 Juli 2021.

Rangkaian pertemuan yang dipimpin Sekretaris Kelurahan Batangmata, Said Arfandhi, fokus membahas kelanjutan pertemuan tim gugus satgas covid kabupaten yang menginstrukkan seluruh jajaran pemerintah kelurahan dan desa di masing-masing wilayah untuk segera membentuk tim gugus covid-19 di masing-masing wilayah kelurahan melalui pelibatan komponen kepala lingkungan dan jajaran terkait.

Tim ini kata dia, bertugas untuk mendata dan menginventarisir setiap orang, dan atau tamu, serta warga pendatang dari luar yang berpotensi menjadi cluster baru dalam penyebarluasan virus covid 19.

“Tim gugus covid yang telah terbentuk dan disahkan secara resmi oleh pemerintah Kelurahan,” kata Said.

“Sebagai bagian dari personil gugus covid 19, tim bentukan pemerintah Kelurahan ini, diharapkan bisa menjadi patron, dan contoh bagi masyarakat dalam penerapan standar protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker, kebiasaan mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari potensi kerumunan,” tambahnya.

Sebuah bentuk kesyukuran kata dia, sebab wilayah Kecamatan Bontomatene masih dinyatakan sebagai zona hijau dan bebas penularan virus covid 19.

Oleh karenanya, Sekretaris Kelurahan berharap agar warga bisa terus bahu membahu dan menjaga kesehatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah digariskan pemerintah, termasuk mengikuti anjuran pelaksanaan vaksin.

Usai menyampaikan dan meneruskan instruksi pemerintah kabupaten, Said Arfandhi juga sempat membahas dan menyinggung realisasi kenaikan gaji perangkat RW, dan RT.

“Sesuai kesepakatan rapat sebelumnya yang diselenggarakan oleh pemerintah Kelurahan, hari ini, kita telah berhasil merealisasikan wacana kenaikan gaji bagi perangkat ketua rukun warga, dan rukun tetangga se-Kelurahan Batangmata,” Imbuhnya.

Sebuah langkah dan kebijakan yang diharapkan bisa menjadi cambuk, motivasi, serta stimulan dalam peningkatan kinerja dengan mengingat dan menyadari akan tugas pokok pemerintah sebagai pelayan publik (publik service), tugas pemberdayaan (empowerment), dan tugas pembangunan (development), kata Dia.

“Kenaikan gaji perangkat RW dan RT, diharapkan bisa berbanding lurus dengan pelaksanaan kinerja sebagai bentuk bahan evaluasi bagi pemerintah Kelurahan,” sebutnya lagi.

Pemerintah kelurahan sengaja mengundang dan mengumpulkan para kepala lingkungan, perangkat RW, dan RT, untuk membicarakan agenda persiapan menjelang hari raya Idul Adha yang tinggal sepekan.

Kepala lingkungan bersama segenap jajaran diminta untuk bisa tampil menjadi motor penggerak pelaksanaan kerja bakti massal pembersihan area lapangan Gelora Batangmata yang akan digunakan dalam pelaksanaan shalat Id, jelas Said.

Kerja bakti sendiri rencananya akan diselenggarakan pada hari Jum’at mendatang. .

“Namun untuk lebih tertib dan terkendalinya pelaksanaan giat kerja bakti, pemerintah Kelurahan, sengaja menginisiasi pembagian zona lokasi yang akan menjadi lokus perhatian, dalam pelaksanaan giat dimaksud”.

Lebih lanjut, agenda pertemuan diarahkan pada persoalan tugas dan kewajiban kepala lingkungan, ketua RW, dan RT, untuk melakukan penagihan pajak bumi dan bangunan (PBB) di wilayahnya masing-masing.

“Melalui rangkaian kegiatan ini, pemerintah Kelurahan berharap bisa terus mempertahankan dan menjaga citra Batangmata, sebagai salah satu penyetor pajak bumi dan bangunan terbaik di level kabupaten,” jelasnya.

“Sebuah rangkaian prestasi yang kedepan, diharapkan bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan,” tambah Dia

Menutup rangkaian pertemuan, Sekretaris Kelurahan Batangmata, berharap agenda pertemuan rutin bisa terus digalakkan sebagai ajang tatap muka dan diskusi untuk membahas dan membicarakan hal-hal penting yang terkait dengan pelaksanaan tupoksi pemerintahan serta kendala tekhnis yang dihadapi di lapangan”. (Andi Fadly Dg. Biritta)