Rakyat News

Situs penanda titik lokasi karamnya kapal raksasa tak berawak yang ratusan tahun silam, terdampar di pesisir pantai Pamatata dan oleh masyarakat setempat diyakini sebagai kapal milik Sawerigading.

Lokasi situs yang belakangan banyak dl diziarahi dan dijadikan sebagai tempat mencari wangsit oleh berbagai komponen masyarakat, baik dari dalam, maupun luar Selayar.

Kehadiran peziarah ditandai oleh ceceran daun pandan dan bekas-bekas sesajen di sekitar lokasi.

Tak jauh dari lokasi dimaksud, ditemui sebuah lubang mirip bibir sumur yang juga diperkirakan sebagai tinggalan situs cagar budaya.

Sebaran situs tinggalan cagar budaya yang terdiri atas lokasi eks benteng pertahanan, gua alam, situs makam tua, dan bekas tapak kaki ulama, semua bisa di jumpai di sekitar area Pelabuhan Pamatata. (Andi Fadly Dg. Biritta)

YouTube player