JENEPONTO, RAKYAT NEWS – Bupati Jeneponto Iksan Iskandar sebut 2030 Jeneponto harus bebas dari Tuberculosis (TBC).

Mimpi Kabupaten Jeneponto bebas Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030 tersebut disampaikan Bupati Iksan Iskandar saat membuka acara Launching Jaring Smart dan Rembuk TBC, di Ruang Pola Panrangnuanta, Kantor Bupati Jeneponto, Kamis (2/9/2021).

Pengentasan penyakit Tuberkulosis (TBC) saat ini menjadi spot point/titik fokus pemerintah daerah kabupaten Jeneponto karena dianggap sangat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.

Berdasarkan data nasional setiap tahun diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat Mycobacterium Tuberkulosis.

Salah satu kelompok usia berisiko terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah remaja sehingga perlu dilakukan edukasi sejak dini guna membangun pemahaman dan kepedulian terhadap kondisi kesehatan mereka.

Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto Susanti A. Mansyur dalam sambutannya menyebut kegiatan mengenali TBC, melakukan deteksi dini, dan menuntaskan pengobatan sampai sembuh adalah gerakan bersama yang harus dimassifkan terutama oleh generasi muda yaitu pada rentang usia 18-35 tahun.

“Sebagai komitmen bersama Tuberkulosis merupakan salah satu fokus utama kami dalam hal perbaikan derajat kesehatan masyarakat,” ujar Susanti.

Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan Susyanti menjelaskan kegiatan launching jaring smart dan rembuk Tuberkulosis (TBC) adalah upaya bersama antara pemerintah kabupaten dengan stakeholder guna menemukan road map/peta jalan.

“Kami terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat agar menjadi lebih baik lagi dengan melakukan kolaborasi bersama banyak pihak,” jelas Susanti.

Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan dalam membangun mimpi bersama menuju eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 yakni dengan menjaring usia remaja untuk menjadi agen of healthy/duta kesehatan diwilayahnya masing-masing.

“Rembuk TBC dan launching jaring smart ini adalah rangkaian Gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030, “ujar Susanti.