RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sedang melakukan analisis forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root course dari peretasan yang dialami oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“BSSN senantiasa berkoordinasi intens dengan pihak KPU dan siap untuk memberikan asistensi serta rekomendasi peningkatan keamanan terhadap sistem informasi milik KPU,” tulis BSSN dalam keterangan resmi, Kamis (30/11).

Sebelumnya, data milik KPU itu diretas oleh akun anonim bernama Jimbo yang baru diketahui setelah adanya laporan dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC).

Jimbo membagikan 500 data contoh dalam situs darkweb Breachforums.

“Jimbo juga menyampaikan dalam postingan di forum tersebut bahwa data 252 juta yang berhasil dia dapatkan terdapat beberapa data yang terduplikasi, dimana setelah Jimbo melakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik dimana jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan,” tulis Chairman CISSReC, Pratama Persadha dalam keterangan resminya, Selasa (28/11).