RAKYAT.NEWS, DEPOK – Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra menyampaikan hasil investigasinya terkait peretasan webiste Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan KPU Pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Ariandi mengatakan bahwa BSSN sudah mengetahui root cause dari peretasan tersebut

“BSSN menyerahkan hasil investigasi terkait dengan dugaan kebocoran data yang ada di KPU merupakan hasil analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root cause dari dugaan insiden yang
terjadi.” Katanya dalam keterangan resmi BSSN yang diterima oleh Rakyat.news, Sabtu 2 Desember 2023.

Terkait dalam penegakan hukum yang berlaku, BSSN menyerahkan sepenuhnya kepada Dittipidsiber dan akan selalu bersinergi dengan KPU.

“BSSN akan senantiasa melakukan sinergi dan kolaborasi bersama KPU dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dalam pengamanan siber pemilu 2024.” Tutupnya.

Sebelumnya, data milik KPU itu diretas oleh akun anonim bernama Jimbo yang baru diketahui setelah adanya laporan dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC).

Jimbo membagikan 500 data contoh dalam situs darkweb Breachforums.

“Jimbo juga menyampaikan dalam postingan di forum tersebut bahwa data 252 juta yang berhasil dia dapatkan terdapat beberapa data yang terduplikasi, dimana setelah Jimbo melakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik dimana jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan,” tulis Chairman CISSReC, Pratama Persadha dalam keterangan resminya, Selasa, 28 November 2023.